Ridwan Kamil ajak Aher dan Iriawan masuk Majelis Pertimbangan Gubernur
Gubernur Jawa Barat terpilih, Ridwan Kamil masih terus mencari siapa saja yang masuk dalam Majelis Pertimbangan Gubernur. Dia mengaku sudah mengajak mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Mochammad Iriawan.
Gubernur Jawa Barat terpilih, Ridwan Kamil masih terus mencari siapa saja yang masuk dalam Majelis Pertimbangan Gubernur. Dia mengaku sudah mengajak mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Mochammad Iriawan.
Majelis tersebut nantinya berfungsi untuk menampung berbagai gagasan termasuk masukan dari tokoh yang dinilai kredibel kepada Ridwan Kamil demi kemajuan Jawa Barat.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Siapa yang menyatakan bahwa PKB akan membentuk poros di luar Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
"Pak Iwan (panggilan Mochammad Iriawan) menyadari Jabar harus diawasi. Mudah-mudahan pak Iwan berkenan (masuk menjadi anggota Majelis Pertimbangan Gubernur)," katanya saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (20/8).
"Saya sudah menawarkan ke Pak Aher (Ahmad Heryawan) beliau tertarik, isinya kan memang ada mantan gubernur," sambungnya.
Emil menyebut masuknya nama Mochammad Iriawan tidak terlepas dari pengalamannya menjabat sebagai Penjabat Gubernur. Pria yang akrab disapa Emil itu menilai kinerja Iriawan sangat baik.
Indikatornya bisa menuntaskan tugas dari Kemendagri dalam menjaga Pilkada berlangsung kondusif. Selain itu, Iriawan bisa menjalankan roda pemerintahan pasca ditinggalkan Ahmad Heryawan yang purna tugas.
"Dalam Pilkada kemarin tidak ada kaca pecah dan darah yang tumpah. Beliau (Iriawan) mengefektifkan penyelenggaraan pemerintahan, beliau safari ke banyak daerah, mengunjungi warga Jabar. Poin kegesitannya sembilah lah," ucap Emil.
Diberitakan sebelumnya, Majelis Pertimbangan Gubernur dibentuk sebagai media untuk merangkul semua warga Jabar. Menurutnya, meski menang dengan perolehan suara 32 persen dalam Pilgub, namun ada kelompok masyarakat sebanyak 68 persen yang tidak memilihnya. Angka itulah yang harus dirangkul untuk bisa sejalan dengan program pembangunan yang dijalankan.
Rencana pembentukan majelis ini mendapat respons positif berbagai pihak. Termasuk dari para pesaingnya di Pilgub Jabar lalu yang diajak menjadi anggota.
Baca juga:
Gelar rapat pimpinan, Emil janji fokus tangani pelayanan publik & pembangunan tol
Ridwan Kamil, TGB, Soekarwo & Lukas Enembe akan masuk tim kampanye Jokowi-Ma'ruf
Bertemu menteri muda Inggris, Ridwan Kamil bahas kerja sama bidang transportasi
Tolak ajakan Ridwan Kamil, TB Hasanuddin akan bantu lewat kritik
Emil akui lobi Pemprov Jabar ke pemerintah pusat lemah
Umumkan tim sinkronisasi, Emil gandeng kalangan militer, doktor & profesor