Ridwan Kamil Ajak PPI Tiongkok Jadi Agen Diplomasi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi narasumber Panel Simposium Nasional Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok 2021 via konferensi video dari Gedung Pakuan, Jumat (21/5).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi narasumber Panel Simposium Nasional Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok 2021 via konferensi video dari Gedung Pakuan, Jumat (21/5).
Acara tersebut bertemakan "Bangkitkan Pariwisata Nasional melalui Pengenalan Budaya Indonesia-Tiongkok.
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Di mana HBS Bandung terletak? Bandung merupakan sebuah kota besar yang sudah berkembang sejak era penjajahan Belanda. Di kota itu, terdapat sebuah bangunan sekolah tua yang masih berfungsi hingga kini.
-
Apa yang menjadi ciri khas bangunan HBS Bandung? Bangunan HBS Bandung terdiri dari dua lantai. Di lantai dua sekolah itu, terdapat sebuah jendela peninggalan Belanda yang harus tetap dibiarkan terbuka. Konon ada seorang noni Belanda yang jatuh cinta kepada pemuda pribumi. Namun percintaannya tidak direstui oleh kedua orang tuanya. Akhirnya noni Belanda bernama Nancy itu bunuh diri dengan melompat dari jendela HBS Bandung.Hingga kini, jendela tempat noni Belanda itu loncat masih dibiarkan terbuka.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Apa yang dilakukan Kika dan Jema di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Apa yang unik dari gang permukiman padat penduduk di Bandung ini? Walaupun berukuran hanya selebar badan, kondisi gang padat penduduk di Kota Bandung ini amat bersih dan rapi
Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil mengajak PPI Tiongkok menjadi agen diplomasi antara pemerintah Indonesia - Tiongkok, agar hubungan kedua negara tersebut bisa lebih baik.
"Jika orang Indonesia yang menarasikan hubungan bilateral ini lebih baik salah satunya melalui ekonomi pariwisata, orang lebih percaya," ujarnya.
Kang Emil mengatakan PPI soft diplomasi harus bisa mengurangi prasangka masyarakat tentang hubungan Indonesia – Tiongkok. Narasi politik agar diganti narasi yang lebih baik.
"Kita gantikan dengan narasi-narasi kebudayaan, narasi saling menguntungkan dari sisi ekonomi, narasi inovasi - inovasi yang harus saling menginspirasi, dibungkus salah satunya dengan pariwisata. Ini menjadi jembatan diplomasi antara dua bangsa yang luar biasa ini," jelasnya.
"Di luar itu juga, kita berharap agar yang namanya hubungan relasi antar dua negara itu bisa lebih jauh lebih meningkat," tutupnya.
(mdk/hhw)