Ridwan Kamil akan Manfaatkan Gedung Olahraga untuk Vaksinasi Nasional
Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengatakan bahwa dirinya merasa ketidakcukupan infrastruktur dapat mengancam kesuksesan vaksinasi nasional di Jabar.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil berencana memaksimalkan gedung-gedung olahraga (GOR) yang tersedia, untuk mendukung vaksinasi nasional secara massal.
Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengatakan bahwa dirinya merasa ketidakcukupan infrastruktur dapat mengancam kesuksesan vaksinasi nasional di Jabar.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
"Kami tuh harus menyuntik kurang lebih 38 juta orang untuk meraih (kekebalan kelompok/herd immunity, Red) 70 persen dari total penduduk yang hampir 50 juta di Jawa Barat, kira-kira begitu. Nah, itu tidak mudah," kata Kang Emil dalam diskusi 'Rilis Survei Nasional Indikator' berlangsung secara daring, Minggu (21/2).
Menurut dia, kekebalan kelompok itu hanya bisa dicapai dengan dua kondisi, yaitu jumlah vaksin mencukupi kebutuhan serta proses penyuntikan dilaksanakan secara cepat. Emil ingin kedua kondisi itu bisa tercapai di Jabar.
Menurutnya lagi, selain memperhatikan jumlah vaksin, sangat penting menyediakan tempat berdaya tampung memadai, agar orang-orang yang diberi vaksin memiliki kekebalan tubuh setara. Supaya tidak terjadi fenomena, dimana orang yang disuntik vaksin pertama kali bertemu dengan orang yang sudah disuntik dua kali.
"Yang satu antibodinya mulai melemah, satunya lagi baru mulai membangun antibodinya," kata Kang Emil lagi.
Mantan Wali Kota Bandung periode 2013-2018 itu mengatakan bahwa Jabar tentu akan memaksimalkan fasilitas kesehatan juga, seperti pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).
Namun, ia mengatakan jika mengandalkan puskesmas saja, kapasitasnya belum memadai dalam menampung jumlah massa yang cukup besar di Jabar.
"Disuntik di puskesmas itu sangat terbatas. Kami ingin kalau nanti vaksinnya tersedia, Jawa Barat akan memaksimalkan gedung-gedung olahraga, gedung bulu tangkis, dan lain-lain, untuk memaksimalkan vaksinasi massal, seperti kemarin di GOR Sabuga (Sasana Budaya Ganesha)," kata Kang Emil pula. Dikutip Antara.
Baca juga:
1.227.918 Tenaga Kesehatan Telah Disuntik Vaksin Covid-19
Gubernur Ganjar Siapkan Strategi Percepat Vaksinasi Tahap II
TNI Kerahkan 20 Penyuntik Vaksin Covid untuk Pedagang Pasar Tanah Abang
Presiden Jokowi Sebut Tingkat Kematian Nakes Turun Setelah Divaksinasi
Jokowi Sebut Pembuatan Vaksin Merah Putih Tak Bisa Terlalu Didorong