Risma diperintah Megawati jaga tradisi kemenangan PDIP di Surabaya
Kemenangan di Pilkada Surabaya sebagai penguatan partai menghadapi pemilu 2019 mendatang.
PDIP terus memompa mesin partainya untuk memenangkan pasangan Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana di pemilihan wali kota Surabaya, Jawa Timur. Senin malam (12/10), tim pasangan nomor urut dua ini menggelar serangkaian sosialisasi dan pembekalan para saksi di Kantor DPD PDIP Jawa Timur, Jalan Kendangsari Surabaya.
Acara yang dihadiri pasangan Risma-Whisnu ini mengawali 14 rangkaian acara serupa menuju hari pencoblosan 9 Desember 2015 mendatang. Rencananya, sosialisasi dan pembekalan para saksi, yang menjadi ujung tombak kemenangan Risma-Whisnu ini, akan digelar setiap hari selama dua minggu ke depan di seluruh kecamatan yang ada di Kota Pahlawan ini.
Di hadapan para kader dan saksi PDIP, Risma mengungkap, dia mendapat mandat dari Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri untuk merebut kembali Pilwali Surabaya dan kembali memimpin bersama Whisnu Sakti Buana.
Megawati, ungkap Risma, menilai pembangunan di Surabaya selama ini sudah sesuai. Selam kepemimpinannya, Risma telah merubah 'wajah' politik di Kota Pahlawan ini, sesuai dengan perjuangan PDIP, yaitu berpihak kepada rakyat bawah, sehingga harus dilanjutkan.
"Pembangunan sudah berjalan baik, dan itu menjadi kebanggaan bagi Kota Surabaya, tentunya bagi PDIP juga. Kita akan memenangkan Pilkada Surabaya dengan semangat gotong royong," atusias Risma dalam pidatonya.
Sementara Ketua DPC PDIP Kota Surabaya yang juga Calon Wakil Wali Kota, Whisnu Sakti Buana dalam pidatonya juga mengatakan, kemenangan Risma-Whisnu di Pilkada nanti, sekaligus sebagai penguatan partai, terutama untuk mendongkrak perolehan suara di Pemilu 2019 mendatang. Sehingga, PDIP mampu menjaga tradisi kemenangan, khususnya di Kota Surabaya.
"Kemenangan di Pilkada 2015 ini, akan menjadi momentum bagi PDIP untuk memperbesar kemenangan di Pemilu 2019 nanti. Saat itu, PDIP akan 'panen raya' dan bisa menambah jumlah kursi legislatif di DPRD Surabaya," tegas Whisnu.
Politisi yang ditahbiskan kaum muda sebagai 'Bapak e Arek Suroboyo' ini mengaku optimis partainya mampu meraih kemenangan maksimal di Pilkada serentak nanti. Di Surabaya sendiri, dia dan Risma siap melanjutkan kembali pembangunan di Kota Pahlawan agar menjadi lebih baik lagi di masa akan datang.
"Saya sangat yakin. Dan di Pilwali nanti, PDIP harus mampu meraih suara 93 persen. Jika target ini bisa tercapai, kita akan menyembelih lima sapi untuk syukuran bersama masyarakat," janjinya.
Di tempat sama, Ketua Bapilu PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan, acara pembuka dari 14 rangkaian acara pembekalan saksi dan tim pemenangan Risma-Whisnu di tingkat kecamatan ini, diikuti tiga kecamatan yaitu Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Rungkut dan Gunung Anyar.
Dia mengatakan, tiga kecamatan ini, merupakan wilayah Surabaya timur, yang mampu menjadi motor penggerak efektif bagi partai di setiap pesta demokrasi lima tahunan. "Saat Pilkada 2010 silam, pasangan calon dari PDIP mampu menyapu bersih raihan suara di tiga kecamatan, yaitu Rungkut, Gunung Anyar dan Tenggilis Mejoyo. Di Pileg tahun lalupun (2014), PDIP menang mutlak di tiga kecamatan ini," katanya.
Karena itu, masih kata Awi, melalui acara ini, mesin partai kami gerakkan kembali untuk memenangkan pasangan nomor urut dua ini. "Tugas berat diemban Ketua Badan Saksi Pemilu Nasional, Sukadar dan jajarannya untuk melatih para saksi. Termasuk Didik Prasetiyono (Wakil Ketua PDIP Surabaya) yang mantan Komisioner KPU Jatim, bagaimana bekerja keras memenangkan Pilkada tahun ini," pungkasnya.