Risma emosi dan mau jejalkan sebungkus pil koplo ke mulut pengedar
"Kamu mau anak kamu minum ini? Ayo minum ini," bentak Risma.
Wali Kota Tri Rismaharini mendatangi Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, saat rilis kasus peredaran pil koplo LL, Senin (23/4) sore. Risma geram atas peredaran pil 'setan' itu yang menyasar para pelajar dan sudah banyak korban.
"Kamu tahu bahayanya nggak? Ini kamu minum. Mau kamu? Kamu mau adik kamu minum ini (pil koplo)? Kamu mau anak kamu minum ini? Ayo minum ini," bentak Risma sambil menyodorkan sebungkus pil koplo di tangannya ke para tersangka satu persatu.
-
Siapa pasangan calon gubernur Tri Rismaharini? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Bagaimana BRI membantu Trimandiri Farm? “Semoga kerjasama antar BRI dengan Trimandiri Farm bisa terus berlanjut. Dengan begitu, perekonomian masyarakat Desa Tambaksari juga terus meningkat”, imbuhnya.
-
Bagaimana cara Tri Rismaharini menyampaikan niat pengunduran dirinya kepada Presiden Jokowi? Risma mengaku dia harus bertemu Jokowi untuk menyampaikan langsung niat pengunduran diri ini.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Apa yang ditawarkan oleh BRI kepada Trimandiri Farm? Tak hanya soal pinjaman modal, BRI juga memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat Desa Tambaksari mengenai berbagai unit bisnis yang bisa dikelola untuk mendorong perekonomian masyarakat.
-
Siapa saja yang menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Dalam kegiatan itu, tertangkap kamera Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Dudung Abdurrahman dan Mantan Danjen Kopassus Letjen (Purn) Prabowo Subianto mengandeng tangan Panglima ke-9 ABRI.
Masih dengan nada geram, wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini mengungkap, kekesalannya kepada para pengedar narkoba ini. Alasannya, dia kerap mendapat laporan dari Satpol PP yang mengamankan sejumlah pelajar di Surabaya mabuk karena obat gedek jenis doble L saat menggelar razia.
"Pada waktu saya bicara dengan Bu Parti, Kepala BNN Surabaya, Bu Parti menyampaikan itu (doble L) itu efeknya sama dengan narkoba tapi kami tidak bisa nangani," katanya.
Kemudian Risma mencari lebih banyak lagi efek dobel L. Maka diperoleh keterangan, pelajar yang menggunakan obat ini akan mengalami kebingungan dan tidak konsentrasi saat berada di sekolah karena efek kimia doble L.
"Coba bayangkan yang ini beredar dan masuk ke tubuh anak-anak kita, berapa anak yang akan terbunuh pelan-pelan. Ini sama dengan perang senjata kimia menurut saya, bahayanya, karena senjata bisa langsung terbunuh ini menyiksa pelan-pelan," ungkapnya.
Makanya, alumnus Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) ini ingin terus mengingatkan anak-anak di kotanya agar tidak mudah putus asa, dan tidak mudah terjerumus pada hal-hal yang mengarah pada kerusakan. Sebab, masih banyak orang-orang yang jauh lebih menderita, tapi tetap tegar.
"Makanya anak-anak itu jangan mudah putus asa, masih banyak anak-anak di tempat lain itu yang lebih menderita. Di sini kalian masih punya saya, masih punya Pak Kapolres," imbaunya kepada pelajar-pelajar di Surabaya.
Selanjutnya, sebagai bentuk apresiasi pemerintah kota karena telah menjaga Surabaya dari peredaran narkoba, Risma menyematkan penghargaan kepada Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan dan Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyoprasojo.
"Jadi karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada Polres dan BNN yang telah menemukan ini. Saya tahu ini tidak mudah karena itu saya terima kasih," tandas wali kota dua periode ini.
Seperti diketahui, kasus peredaran jutaan butir pil koplo yang baru diungkap anggota Polsek Tegalsari ini, sudah berjalan selama empat tahun tanpa teredus pihak yang berwajib. Barang-barang haram ini berasal dari Jakarta, yang diedarkan tiga satu tersangka asal Tangerang, dua warga Jakarta Utara, dan tiga warga Surabaya.
Disebutkan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan, bahwa pengungkapan kasus ini bermula dari kasus yang ditangani BNN Kota Surabaya. Kemudian Opsnal Polsek Tegalsari mengembangkan informasi yang diterimanya terkait adanya pengiriman barang dari Jakarta ke Surabaya melalui jalur ekspedisi.
Selanjutnya, dari hasil pendalaman itu, enam orang berhasil diamankan berikut jutaan butir pil koplo. Enem tersangka itu antara lain; tiga warga Surabaya yaitu EN (34), Al (47), dan MT (25). Kemudian dua tersangka asal Jakarta Utara yaitu EO (25) dan ST (35), serta TD (24) asal Tangerang.
Baca juga:
Jhon ditangkap polisi karena edarkan sabu dari China senilai Rp 6 M
Bikin onar di diskotek, FB diamankan polisi dan ternyata positif narkoba
Dibuntuti dari Medan, bandar sabu ditangkap di Padang
2 Polisi yang bertugas di BNN Langsa jadi pengedar narkoba
2 Perempuan di Cianjur diciduk saat teler di tempat dugem