Rizal Ramli sebut pemerintah lindungi konglomerat, contoh reklamasi
Rizal Ramli sebut pemerintah lindungi konglomerat, contoh reklamasi. Rizal juga menyinggung bahwa perekonomian di Indonesia dikuasai oleh segelintir orang tertentu saja. Rizal menyarankan, adanya pembatasan sektor untuk pengusaha besar agar tidak terjadi monopoli karena suatu perusahaan besar merambah semua sektor.
Mantan Menko Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli menyebut bahwa para konglomerat di Indonesia cenderung dilindungi oleh pemerintah. Hal tersebut mengakibatkan minimnya investasi untuk negara dan besarnya keuntungan yang mereka dapat secara pribadi.
Rizal juga menyinggung bahwa perekonomian di Indonesia dikuasai oleh segelintir orang tertentu saja. Rizal menyarankan, adanya pembatasan sektor untuk para pengusaha besar agar tidak terjadi monopoli karena suatu perusahaan besar merambah semua sektor ekonomi.
"Di Indonesia bebas masuk ke 70 sektor, masuk ke 200 sektor, tidak ada fokus. Di Jepang dan Korea chaebol (konglomerat) hanya boleh menguasai tiga sampai lima sektor saja," kata Rizal, dalam acara Rakornas PKS, di Depok, Selasa (7/3).
Rizal menyatakan, jika sektor mereka dibatasi mereka akan lebih fokus pada sektor tersebut, sehingga bisa memaksimalkan semua sumber daya, terutama yang ada di dalam negeri. Lagi-lagi ia mencontohkan negara Korea.
"Mau gak mau mereka lebih dalam. Dikasih misalnya pasar mobil, tidak boleh ada mobil impor hanya boleh mobil Korea. Keuntungannya mereka bikin perdalam sehingga akhirnya bisa sampai bikin mobil sendiri ekspor ke luar," terang Rizal.
Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan Indonesia. Rizal menyatakan, sulit sekali mencari produk-produk Indonesia di luar negeri karena minimnya ekspor yang dilakukan.
"Makanya tidak aneh kita ke seluruh dunia cari produk Indonesia ketemunya apa? Mie instan dan tolak angin. Tapi enggak ada yang elektronik segala macam," keluh Rizal.
Rizal mengatakan, pola pikir pemerintah harus diubah karena kondisi seperti ini bisa memunculkan konflik antara si miskin dan si kaya dan ujungnya, si kaya akan tetap menang.
"Yang besar (kaya) ini bisa beli pejabat untuk bikin peraturan. Contoh sederhana, reklamasi lah, dia beli pejabat itu. Nah ini kita harus ubah, kita harus masukkan transformasi dalam 10 tahun yang akan datang yang besar-besar tidak boleh lagi masuk semua sektor. Kasih kesempatan sama yang lain," tandas Rizal.