Romi Herton masih ogah lepas SPBU yang dijual buat sogok Akil
Hal itu terungkap dalam sidang lanjutan pasangan suami istri Romi Herton-Masyito di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Pengusaha konstruksi dan penyewaan alat berat di Palembang bernama Muhammad Syarif Abubakar alias Cik Mamat merasa rugi membeli Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum milik Wali Kota non-aktif Palembang, Romi Herton. Sebab dia menyatakan, sampai Romi masuk bui SPBU itu belum juga berpindah tangan kepadanya.
Hal itu terungkap dalam sidang lanjutan pasangan suami istri Romi Herton-Masyito di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (11/12). Padahal Cik Mamat mengaku sudah melunasi pembayaran sebesar Rp 15 miliar pada Agustus tahun lalu, tapi sampai saat ini dia belum menikmati hasilnya. Perjanjian jual-beli dari notaris pun sudah di tangannya.
"Sementara ini masih Pak Romi yang kuasai," kata Cik Mamat.
Jaksa pada Komisi Pemberantasan Korupsi, Pulung Rinandoro, lantas mempertanyakan kenapa Cik Mamat tidak mengambil tindakan. Dia lantas menjawab belum bisa mereguk keuntungan dari SPBU karena Romi enggan melepas.
"Pak Romi minta, 'Sabar dulu lah. Nanti.' Setiap saya tanyakan, Pak Romi minta sabar. Terakhir sebelum beliau ditahan saya tanya. Katanya, 'Sabar-sabar dulu lah, saya lagi pusing," ujar Cik Mamat.
Cik Mamat mengaku Romi mendesaknya supaya membeli Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum tak lama setelah mengajukan gugatan perselisihan hasil pemilihan umum daerah di MK.
"Pak Romi datang ingin jual SPBU karena beliau butuh dana. Katanya banyak utang," ucap Cik Mamat saat bersaksi.
Menurut Cik Mamat, Romi menjual SPBU di Palembang itu seharga Rp 15 miliar. Dia pun sepakat membelinya dengan pembayaran bertahap dan pengambilan uangnya akan diurus oleh Sekretaris Daerah Kota Palembang, Uchok Hidayat.
Selang dua sampai tiga minggu selepas perjanjian jual beli SPBU, Cik Mamat mengatakan dia didatangi oleh Uchok buat meminta duit pelunasan pembelian SPBU. Awalnya dia memberi Rp 2 miliar. Kemudian, tepatnya sebelum putusan MK terkait sengketa pilkada Palembang dibacakan pada 19 Mei 2013, Uchok meminta supaya Cik Mamat melunasi pembelian SPBU. Tetapi, Cik Mamat mengaku tidak bisa memenuhi permintaan Uchok.
"Saya bilang saya enggak ada kalau Rp 15 miliar. Saya cuma sanggup Rp 11 miliar dulu. Pak Uchok bilang, 'Ya sudah enggak apa-apa," lanjut Cik Mamat.
Cik Mamat juga heran Uchok meminta supaya uang itu dibayar kontan. Padahal dia sudah menyarankan supaya ditransfer saja karena akan dibawa ke Jakarta buat disampaikan ke Romi.
"Ini kan uangnya besar, saya bilang transfer saja. Tapi dia mintanya tunai saja karena mau dibawa ke Jakarta. Pak Romi ada di Jakarta waktu itu," sambung Cik Mamat.
Cik Mamat lantas mengaku dia menarik uang sejumlah itu dari dua bank. Yakni dari Bank Mandiri Rp 5 miliar, dan Bank Negara Indonesia sebanyak Rp 6 miliar. Duit itu disimpan di dalam delapan koper, kemudian diserahkan kepada dua orang, yakni Irwan dan Bambang dengan pesawat.
"Saya pesan, 'Sampaikan uang ini, pastikan uang ini diterima Pak Romi. Nanti Pak Bambang begitu serahkan uang pakai tanda terima," sambung Cik Mamat.
Cik Mamat mengaku tidak tahu kalau duit itu akhirnya dipakai buat menyogok Akil. Dia hanya tahu belakangan saat perkara itu terbongkar lewat operasi tangkap tangan terhadap Akil.
Baca juga:
Wali Kota non-aktif Palembang jual SPBU buat modal suap Akil
Satpam MK minta THR ke calo suap Akil Mochtar
Kasus suap Akil, satpam MK akui jadi informan Muchtar Ependy
Unsur penghinaan surat protes Akil dan Anas di rutan nihil
Ini alasan Pengadilan Tinggi DKI tolak banding Akil Mochtar
KPK benarkan Anas dan Akil tak boleh dijenguk 1 bulan
Kubu Akil Mochtar pesimis bila harus kasasi
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Apa yang dimaksud dengan Songket Palembang? Songket Palembang adalah kain tradisional dari Sumatra Selatan yang dikenal dengan tenunannya yang rumit dan motifnya yang indah. Kain ini merupakan warisan budaya takbenda yang telah ada sejak zaman Sriwijaya, dan telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat Palembang.
-
Apa yang dimaksud dengan Telok Abang di Palembang? Dalam bahasa Palembang, telok diartikan telur dan abang artinya merah. Artinya secara keseluruhan, Telok Abang merupakan telur rebus yang cangkangnya diberi warna merah.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kenapa Lak masuk ke Palembang? Konon, Lak masuk ke Palembang diperkirakan pada zaman awal berdirinya Kerajaan Palembang sekitar abad 16.Saat itu, banyak dijumpai gaya arsitektur rumah Palembang yang dibangun dalam bentuk limas.