RS Polri Sudah Terima 7 Kantong Jenazah Bagian Korban Sriwijaya Air SJ-182
Rusdi menyampaikan setelah diterima tujuh kantong berisikan bagian tubuh yang diduga korban, barulah Tim DVI melakukan identifikasi untuk mengetahui identitas.
Posko Antemortem-DVI RS Polri sampai saat ini telah menerima tujuh kantong jenazah yang masing-masing berisi bagian tubuh (part body) dari hasil operasi pencarian dan evakuasi atas insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182.
"Part body ya bagian-bagian tubuh yang kita dapati, dari tujuh kantong (jenazah) itu isinya seperti itu," kata Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono saat jumpa pers di RS, Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (10/1).
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
Rusdi menyampaikan setelah diterima tujuh kantong berisikan bagian tubuh yang diduga korban, barulah Tim DVI melakukan identifikasi untuk mengetahui identitas.
"Mulai besok tim akan melakukan tugas identifikasi terhadap kantong jenazah atau hal-hal lain yang berhubungan dengan kecelakaan pesawat tersebut," katanya.
Agar memudahkan kerja Tim DVI, Rusdi pun mengimbau agar pihak keluarga korban untuk menyerahkan data guna memudahkan proses identifikasi.
"Agar keluarga korban bisa datang ke tempat yang telah kami persiapkan. Untuk memberikan data, bisa dokumen ijazah, KK, akta, dan lain sebagainya. Karena keterangan apapun sangat membantu tim DVI untuk mengidentifikasi jenazah korban peristiwa kecelakaan tersebut," imbaunya.
Proses Identifikasi
Sebelumnya, Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Asep Hendradiana menyampaikan sementara pihaknya belum dapat mengidentifikasi satu kantung jenazah body part dari insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182 yang telah diserahkan ke Posko Antemortem-DVI RS Polri.
"Sementara belum, kita konsentrasi tetap ongoing pekerjaan antemortem jalan dan di Pontianak jalan. Kemudian dari fase satu TKP juga jalan, mohon doanya semoga dapat ditemukan tim yg ada di sana," kata Asep saat jumpa pers di RS Polri, Jakarta Timur, Minggu (10/1).
Sedangkan terkait waktu identifikasi korban, Asep menyebutkan diperlukan lima item yang akan di bandingkan. Pertama meliputi primier identify yang meliputi tiga hal, sidik DNA, sidik jari, dan data gigi atau ortodologi data.
"Itu adalah primer apabila salah satu atau dua-duanya atau tiga-tiganya match, berarti dia akan teridentifikasi," sebutnya.
Asep melanjutkan, kedua secondary identify menggunakan medis dan properti dengan melakukan declar yang tergantung pada surat medis dan properti yang harus ada. Sehingga untuk melakukan declar (menyatakan) itu tergantung pada ketersediaan data antemortem (data fisik korban) dan postmortem (data dokumen korban).
"Misalnya dari data mortem itu lengkap, mulai dari sidik jari, kemudian gigi, medis, properti dan sebagainya tetapi apabila yang ditemukan itu tidak available degan data yang tadi. Juga kita akan kesulitan melakukan identifikasi," sebutnya.
"Mungkin yang bisa seandainya dilakukan pemeriksaan adalah pemeriksaan DNA. DNA itu nanti kita bandingkan dengan keluarga yang bisa kita bandingkan dari primer identify tersebut, kecepatan tergantung pada kelengkapan data," tambahnya.
Lebih lanjut, Asep menyebutkan sampai saat ini sudah ada 12 keluarga korban insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182 yang melaporkan ke Posko Antemortem- DVI RS Polri.
"Sampai sekarang kita sudah menerima laporan dari 12 keluarga korban dan kita juga di posko pos Mortem telah juga menerima satu buah kantong jenazah yang berisi body part," sebutnya.
(mdk/eko)