RSUD Depok Hentikan Pemberian Resep 21 Merek Obat Sirup ke Pasien
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depok menghentikan pemberian obat sirup pada pasien anak. Berdasarkan keterangan dari Kementerian Kesehatan, ada sejumlah obat yang dinyatakan menggunakan bahan cemaran lain dalam kandungannya.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depok menghentikan pemberian obat sirup pada pasien anak. Berdasarkan keterangan dari Kementerian Kesehatan, ada sejumlah obat yang dinyatakan menggunakan bahan cemaran lain dalam kandungannya.
"Semua obat yang dicurigai yang sudah rilis Kemenkes sudah kami amankan dan karantina. Sudah keluar edaran dari komite farmasi terapi RSUD Depok untuk mengamankan, tidak boleh meresepkan atau memakai obat yang mengandung bahan obat yang dimaksud," kata Dirut RSUD Depok, Devi Maryori, Selasa (25/10).
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Bagaimana Sagil bisa viral? Kisah Sagil pun viral di media sosial, terlebih saat dirinya memakai seragam SD dan berdiri berdampingan dengan rekan-rekannya. Tinggi badan Sagil pun terlihat begitu mencolok dari yang lain. Saat berdiri bersama orang dewasa, ia masih terlihat paling tinggi.
Dikatakan dia ada 21 merek obat yang dikarantina pihaknya dan tidak diberikan pada pasien. Rata-rata adalah obat jenis antibiotik, demam serta batuk pilek. "Rata-rata antiobiotik dan obat (penurun) panas. (Bentuknya) sirup," ujarnya.
Ketua Farmasi dan Terapi RSUD Depok, Amelia menambahkan, pihaknya mendapat imbauan dari Kemenkes. Dikatakan, tugas komite farmasi dan terapi di rumah sakit adalah membuat rekomendasi yang kemudian pihaknya mengeluarkan tata laksana mengenai pemberian obat.
"Isi suratnya adalah mengimbau agar tidak meresepkan lagi obat sirup sampai ada rekomendasi lebih lanjut dari Kemenkes," terangnya.
Pemberian obat sirup kini diganti dengan puyer atau tablet sesuai anjuran Kemenkes dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Pemberian obat disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
"Dianjurkan oleh kemenkes dan IDAI dengan obat obatan puyer atau tablet, menyesuaikan dengan kebutuhan pasien," ujarnya.
Dikatakan Amel, pihaknya sudah melakukan Monitoring Efek Samping Obat (MESO). Misalnya MESO terhadap paracetamol yang mulanya tidak seperti saat ini sekarang menjadi lebih ketat.
"Itu kita selalu kumpulkan efek sampingnya untuk diinfokan kembali ke Kemenkes. Nah, dalam kasus ini pun kami membuat google form untuk diisi bilamana ada efek samping," pungkasnya.
Baca juga:
Empat Balita Penderita Gagal Ginjal Akut di Tangerang Meninggal
Remaja 15 Tahun di Depok Didiagnosa Gagal Ginjal Akut
DPRD DKI Izinkan Pemprov Gunakan BTT untuk Penanganan Gagal Ginjal Akut
Dinkes DKI Rintis RS Penguatan untuk Anak Buntut Gagal Ginjal Akut, Ini 3 Lokasinya
Ombudsman Minta Pemerintah Tetapkan Kasus Gagal Ginjal Anak sebagai KLB
Dinkes DKI: 95 Anak Alami Gagal Ginjal Akut, 51 Meninggal Dunia