RSUD Indrasari : Bayi ditahan karena butuh perawatan medis
"Sebagai manusia kami tidaklah mungkin menahan bayi itu hanya karena soal biaya," kata Ibrahim.
Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat membantah meminta bayaran biaya persalinan pasien BPJS Kesehatan atas nama Musrini (33) warga Desa Kuantan Babu, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, senilai Rp 1.050.000 sehingga menyandera bayinya di rumah sakit tersebut.
Kepala Tata Usaha RSUD Indrasari Rengat, Ibrahim Halimin kepada wartawan Selasa (7/10) menegaskan pihaknya tidak ada meminta tagihan biaya kepada pasien operasi persalinan atas nama Musrini.
Menurut dia pasien tersebut mulai dirawat pada Rabu (1/10) dan mendapat perawatan selama dua hari hingga akhirnya menjalani operasi persalinan pada Jumat (3/10). Musrini tercatat sebagai pasien yang menggunakan BPJS Kesehatan Mandiri.
Kemudian, dia melanjutkan, pada Minggu (5/10) setelah menjalani operasi dan Musrini dinyatakan pulih, pihak RSUD menyarankan sudah bisa pulang. Namun, bayinya masih ditahan karena masih membutuhkan perawatan medis.
"Dari keterangan dokter bayi itu harus membutuhkan perawatan, sehingga ketika Musrini sudah dinyatakan bisa pulang bayinya kami tahan. Tapi bukan karena adanya tagihan. Itu tidak benar," katanya.
Ibrahim juga menambahkan, setelah mendapat kabar bahwa penahanan bayi Musrini karena ada tagihan biaya senilai Rp 1.050.000, pihaknya langsung meminta keterangan kepada kasir di ruang Irna anak. Namun, petugas kasir mengaku tidak meminta tagihan kepada pasien tersebut.
Selain itu, kata Ibrahim, dia juga telah menanyakan kepada Musrini terkait tagihan tersebut. Musrini juga mengaku tidak melakukan pembayaran.
"Maksud kami menanyakan hal itu mana tau ada oknum dari pihak RSUD yang sengaja meminta pembayaran maka kami bertanggung jawab untuk mengembalikannya. Tapi setelah kami tanyakan kepada Musrini, dia mengaku tidak mengenali oknum tersebut dan tidak diminta melakukan pembayaran," kata Ibrahim.
Ibrahim berharap kepada semua pihak hendaknya dapat memahami tugas dan prosedur perawatan pasien. "Sebagai manusia kami tidaklah mungkin menahan bayi itu hanya karena soal biaya. Itu tidak mungkin. Sekali lagi kami jelaskan, bahwa bayi tersebut ditahan karena masih membutuhkan perawatan dan pemulihan pasca-operasi," ujarnya.