RSUP Kandouw Manado mendadak batalkan operasi, ibu & bayi meninggal
Hesty Toweka (31), menghembuskan napas terakhir menjelang proses persalinan di RSUP Prof Kandouw Malalayang, Manado, Senin (8/5) kemarin. Nyawa bayi dalam kandungannya juga tak terselamatkan. Penyebab kematian mereka diduga lantaran buruknya pelayanan rumah sakit.
Hesty Toweka (31), menghembuskan napas terakhir menjelang proses persalinan di RSUP Prof Kandouw Malalayang, Manado, Senin (8/5) kemarin. Nyawa bayi dalam kandungannya juga tak terselamatkan. Penyebab kematian mereka diduga lantaran buruknya pelayanan rumah sakit.
Korban merupakan pasien asal Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. Dia dirujuk ke RSUP Prof Kandouw lantaran dinilai memiliki peralatan lengkap dan memadai. "Istri saya dirujuk ke rumah sakit ini lantaran lekositnya tinggi serta pertimbangan bahwa rumah sakit ini memiliki peralatan lengkap," ujar Desti Kalibato (28), suami korban.
Saat itu, istrinya tengah hamil 8 bulan dan tak tahan untuk melahirkan. Hesty langsung diinapkan di ruangan Irina. Dokter menjanjikan bahwa korban akan dioperasi pada hari Rabu tanggal 3 Mei 2017. Namun, mendadak pihak rumah sakit membatalkan proses operasi secara sepihak tanpa memberi alasan pembatalan.
"Pembatalan operasi dilakukan secara sepihak dan kami tidak diberi tahu alasannya bahkan dokter yang menangani istri saya diganti. Kami tidak terima dengan hal ini," ujar Desti.
Buntutnya, pada Jumat (5/5), kondisi korban memburuk dan harus menjalani perawatan intensif di ruang ICU dan akhirnya dinyatakan meninggal pada Senin (8/5) pagi. Bayi dalam kandungannya juga dinyatakan meninggal dalam perut ibunya.
Diketahui, korban merupakan pasien BPJS dan berasal dari keluarga sederhana. Meski demikian, pihak keluarga menyatakan akan membayar tindakan operasi yang bakal dilakukan jika tidak termasuk dalam klaim BPJS.
"Kami sangat kecewa dengan pelayanan di rumah sakit ini yang tidak memberi tindakan cepat hingga akhirnya istri dan anak saya meninggal," pungkas Desti.
Direktur Utama RSUP Prof dr RD Kandou Malalayang, dr Maxi Rondonuwu, saat akan dikonfirmasi tidak bisa dihubungi. Sedangkan Kasubag Humas, Meyke Dondokambey, bahkan melempar tanggung jawab ke bidang pelayanan medik. "Langsung saja kepada Kepala Seksi Medik," singkat Dondokambey.