Rumah Kecil, lokasi wisata alternatif ala pedesaan di Makassar
Rumah Kecil adalah lokasi wisata yang serba imut karena memang hanya dibangun di atas lahan seluas 500 meter persegi di Jalan Pannara, lorong 100, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala. Rumah ini berada di tengah-tengah permukiman padat barat Kota Makassar.
Rumah Kecil adalah lokasi wisata yang serba imut karena memang hanya dibangun di atas lahan seluas 500 meter persegi di Jalan Pannara, lorong 100, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala. Rumah ini berada di tengah-tengah permukiman padat barat Kota Makassar.
Sejak dibuka untuk umum delapan bulan lalu, lokasi wisata bernuansa desa ini telah menjelma menjadi lokasi wisata alternatif bagi warga Makassar.
Di atas lahan seluas 500 meter persegi ini, terdapat beberapa pilihan untuk bersantai. Ada gazebo, ada area perpustakaan, kolam terapi ikan kecil. Juga ada kolam ikan lele. Bisa dibayangkan seperti apa luas masing-masing tempat pilihan bersantai itu di tengah lahan yang hanya ratusan meter persegi.
Tampak unggas piaraan pengelola ikut berkeliaran, berinteraksi dalam suasana berbaur dengan tawa canda dan histeria pengunjung yang geli kakinya dicomot ratusan ekor ikan-ikan terapi.
Ada tiga ekor angsa, ayam mutiara dan burung dalam sangkar. Burungnya ada 15 jenis, di antaranya burung gagak, burung beo, burung jalak, burung kenari dan burung nuri. Juga ada pohon mangga, pohon karsen, pohon kelapa, pohon jeruk menghijaukan dan meneduhkan.
Pagar kayu hanya setinggi betis orang dewasa untuk membatasi lahan Rumah Kecil ini dengan lahan warga sekitar. Karena pagar rendah ini, pengunjung bisa menikmati pemandangan suasana hamparan sawah yang tanaman padinya telah dipanen, tanaman pisang dan cabai di pematang seolah keindahan ala desa di atas lahan warga itu juga bagian dari Rumah Kecil ini.
Asyik, seru dan alami, seperti itu kesan yang ditawarkan. Kata Tenri, (23) yang menyempatkan datang lagi ke Rumah Kecil, Minggu sore ini, mengaku sudah terlanjur jatuh hati dengan lokasi wisata alternatif rasa-rasa desa di tengah kota.
Pertama kali menyambangi saat dia melihat spanduk bertuliskan Rumah Kecil jual bakso terapi. Awalnya penasaran dengan bakso terapi, kira-kira rasanya seperti apa. Tenri kemudian mengajak seorang temannya untuk datang. Dia menyusuri lorong kecil di tengah permukiman padat, berkelok-kelok dan akhirnya tiba di Rumah Kecil. Betul ada rumah kecil hanya ukuran 2 x 3 meter yang menjadi rumah huni pemilik dan pengelola bersama keluarganya.
"Baksonya lumayan enak, segar. Tapi ternyata yang dimaksud terapi itu adalah ikan-ikan kecil untuk terapi di kaki. Jadi makan bakso sambil nikmati sensasi dicomot ikan terapi," kata Tenri.
Menurut Tenri, dari beberapa tempat wisata yang telah didatangi di Makassar, di Rumah Kecil inilah dia merasa puas. Hanya dengan Rp 18 ribu semangkuk bakso, susah bisa menikmati suasana santai natural ala pedesaan. Bagi yang ingin ngemil menu lainnya juga ada ubi goreng, kentang goreng. Ada jus, teh dan kopi dengan harga terjangkau di kantong. Tenri sudah empat kali datang dan selalu mengajak teman.
Rumah Kecil ini adalah karya Haswadi Haruna (36). Di Rumah Kecilnya ini dia hidup bersama istri dan putra tunggalnya, Pangeran Muda (12) yang sekaligus ikut melayani pengunjung kala tidak belajar.
Rumah Kecil ini, kata Haswadi, sudah dia rancang untuk tinggal bersama keluarganya sejak delapan tahun silam. Rumahnya kecil, tapi halaman luas tempatnya menjamu kawan yang datang mengunjungi, berdiskusi, bercengkrama. Baru tujuh bulan lalu dibuka umum atas saran kawan.
"Rumah Kecil ini adalah penggambaran jiwa saya. Konsep tempat bersantai memadukan seni dan alam," kata Haswadi yang telah 16 tahun bergelut dengan seni bersama Sanggar Merah Putih dan juga ketua Kelompok Pelestari Lingkungan Hidup (KPLH) Leuser Makassar ini.
Rumah Kecil ini dibangun di tengah permukiman padat yang anak-anaknya banyak putus sekolah. Harapannya ke depan, kata Haswadi, Rumah Kecil ini bisa menjadi oase bagi anak-anak yang tidak mampu. Kenyataannya, ternyata Rumah Kecil ini dikunjungi orang dari berbagai tingkatan usia dan tingkatan sosial.
"Dua tiga tahun ke depan, di Rumah Kecil ini jadi tempat belajar untuk hal-hal produktif. Khusus untuk ibu-ibu, akan disiapkan mentor untuk mengajak cara membatik dan menjahit," harap Haswadi.
-
Apa saja wisata alam yang bisa ditemukan di Makassar? Di antaranya yakni wisata berbasis alam berupa pantai, taman nasional, pulau, hingga deretan pegunungan yang membentang begitu indah.
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Kapan jemaah umrah asal Makassar dan Surabaya direncanakan pulang? Tapi informasi terakhir yang kami terima, insyallah besok jadwalnya diterbangkan ke tanah air," ucapnya.