Rusak markas GMBI, FPI bikin Kapolda Jabar geram
Rusak markas GMBI, FPI bikin Kapolda Jabar geram. Massa GMBI disebut-sebut melakukan penganiayaan terhadap beberapa anggota FPI. Akibat termakan informasi simpang siur itu, beberapa anggota FPI melakukan balasan dengan membakar markas GMBI. Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto, menegaskan, kabar itu hoax.
Bentrok ormas antara Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Bandung, membuat Kapolda Jawa Irjen Anton Charliyan geram. Anton kesal terhadap tindakan FPI lantaran sewenang-wenang melakukan pengerusakan beberapa markas GMBI di wilayah pimpinannya.
Saking kesalnya, Anton bahkan menantang para pimpinan FPI untuk bertanggung jawab atas tindakan pengerusakan dilakukan anggotanya. Sebab, dia merasa selama ini para petinggi ormas keagamaan itu terkesan membiarkan para anggotanya melakukan pengerusakan hingga penganiayaan.
"Justru mereka-mereka yang sudah membakar rumah, dan membakar lainnya, di mana pertanggungjawaban pemimpin utamanya? Saya minta pertanggungjawabannya dan saya usut sampai ke mana pun juga!" kata Anton di Bandung, Jumat kemarin.
Insiden bentrok antara FPI dan GMBI bermula dari pemeriksaan Rizieq Shihab terkait kasus dugaan pelecehan simbol negara. Banyak massa hadir ketika imam besar FPI itu menjalani pemeriksaan. GMBI hadir sebagai kelompok mendesak Rizieq segera ditahan.
Usai pemeriksaan, dua kubu terjadi gesekan. Massa GMBI disebut-sebut melakukan penganiayaan terhadap beberapa anggota FPI. Bahkan kabar diterima para anggota FPI hingga terjadi penusukan.
Akibat termakan informasi simpang siur itu, beberapa anggota FPI melakukan aksi balasan dengan membakar markas GMBI di beberapa wilayah Jawa Barat. Sudah 20 orang ditahan diduga melakukan aksi pembakaran tersebut.
"Apakah ajaran Islam itu untuk merusak? Ini justru akan merusak umat Islam. Justru harus kita evaluasi bersama." ujar Anton. "Jadi kalau ada Islam yang merusak, saya yang pertama yang akan melawannya," tegasnya.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Kapan Bekasem diproses? Didiamkan selama Dua Bulan Menurut abdi dalem, proses pengawetan ikan ini berlangsung selama kurang lebih dua bulan di ruangan Pungkuran Dalem Arum Keraton Kasepuhan.
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto, menegaskan, kabar penusukan dilakukan GMBI kepada anggota FPI merupakan informasi bohong alias hoax. Sebab pihaknya tidak menemukan fakta tersebut dalam penelusurannya.
"Itu berita yang beredar di medsos, jadi sudah saya konfirmasi ke Polda Jabar belum ada faktanya," ungkap Rikwanto.
Untuk itu, pihaknya mengimbau seluruh masyarakat, khususnya GMBI dan FPI, tidak tersulut emosi lagi. Apalagi banyak beredar informasi palsu atau hoax.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta seluruh pimpinan ormas di wilayahnya segera meredam kemarahan para anggotanya. Dia ingin Jawa Barat tetap kondusif meski sempat terjadi benturan dua massa di depan Mapolda Jabar, Kota Bandung, Kamis lalu.
"Kepada pimpinan ormas mohon menenangkan anggotanya. Saya meminta pimpinan menjaga komitmen kondusifitas Jawa Barat," minta Aher, sapaan akrabnya.