Mengenal Bekasem, Olahan Ikan di Dalam Gentong Ala Keraton di Cirebon
Bekasem terus dilestarikan selama bertahun-tahun, dan menjadi salah satu sajian menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW di Cirebon.
Bekasem terus dilestarikan selama bertahun-tahun, dan menjadi salah satu sajian menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW di Cirebon.
Mengenal Bekasem, Olahan Ikan di Dalam Gentong Ala Keraton di Cirebon
Keraton di wilayah Cirebon, Jawa Barat, memiliki tradisi mengolah makanan secara tradisional yang hasilnya biasa disebut bekasem.
Ini adalah olahan ikan yang diawetkan menggunakan media gentong.
Bekasem terus dilestarikan selama bertahun-tahun, dan menjadi salah satu acara untuk menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW di Cirebon.
-
Apa keunikan kuliner Cirebon? Namun selain empal gentong dan tahu gejrot, terdapat kuliner lainnya yang jarang diketahui bernama Sate Kalong dan Tongseng Jagal.
-
Bagaimana tradisi Bekarang Iwak dilakukan? Pelaksanaan upacara Bekarang Iwak ini dilakukan oleh warga secara bersama-sama. Dengan menggunakan alat tradisional dan Lubuk Larangan, tentu ekosistem sungai akan terjaga dengan baik sekaligus menjaga populasi jumlah ikan.
-
Apa itu Sambal Asem Cirebon? Sambal asem jadi kuliner unik yang wajib dicoba saat berkunjung ke Cirebon. Empal gentong dan nasi jamblang selama ini dikenal sebagai kuliner khas Cirebon. Namun terdapat satu makanan lain yang otentik dan wajib dicicipi saat bertandang bernama sambal asem.
-
Bagaimana proses penangkapan cecak di Cirebon? 'Warga kampung membantu menangkap, mengumpulkan, memilah berdasarkan ukuran, mengeringkan dan akhirnya dikemas,' kata Satyawan.
-
Bagaimana tradisi Cembengan dilakukan? Kedua tebu manten “mempelai pria“ dan “mempelai wanita“ diarak hingga menuju Masjid An-Nuur yang berada pada sisi timur PG Madukismo guna melaksanakan akad nikah atau ijab terlebih dahulu. Setelah akad nikah, mempelai pria dan mempelai wanita tebu manten kembali diarak menuju pabrik. Kedua mempelai tebu manten kemudian menjadi “cucuk lampah“, yaitu buah tebu yang menjadi pertama kali atau mengawali untuk dimasukkan ke dalam mesin penggilingan tebu. Hal itu menandakan sudah dimulainya Guling dan Suling Pabrik Gula Madukismo.
-
Bagaimana cara membuat Sambal Asem Cirebon? Begini cara mudah membuat sambal asem khas Cirebon. Bahannya sederhana dan mudah dijumpai. Pembuatannya yang tak ribet, sambal asem khas Cirebon ini bisa jadi menu andalan saat makan.
Mengawetkan Ikan di Dalam Gentong
Mengutip Liputan6, bekaseman atau bekasem, mulanya dilakukan dengan cara mencampurkan rempah berupa garam, gula merah, dan nasi putih.
Beberapa jenis ikan yang biasa digunakan untuk bekasem ini antara lain kakap, tenggiri, tongkol, dan ikan berukuran besar lainnya.
Sebelum diawetkan, ikan harus dicuci terlebih dahulu hingga bersih dan langsung dimasukkan ke dalam gentong.
Terakhir, ikan ditaburi campuran garam, gula merah, dan nasi sebagai pemicu fermentasi.
Didiamkan selama Dua Bulan
Menurut abdi dalem, proses pengawetan ikan ini berlangsung selama kurang lebih dua bulan di ruangan Pungkuran Dalem Arum Keraton Kasepuhan.
Gentongnya pun tidak bisa sembarangan, dan hanya bisa menggunakan gentong peninggalan istri Sunan Gunung Jati, yakni Putri Ong Tien Nio dari daratan China.
Setelah masa fermentasi berakhir, gentong yang dikedapkan menggunakan kertas tebal yang sudah diberikan abu gosok itu dibuka dan aroma khas ikan langsung menyeruak ke luar.
Ikan Dibersihkan dan Dikeringkan
Setelah dibuka, ikan tidak bisa langsung dihidangkan dan harus dicuci terlebih dahulu lalu dikeringkan selama satu minggu di bawah terik matahari.
Proses ini juga untuk menghilangkan kandungan air dari proses pengawetan tersebut.
Penjemuran ini merupakan cara agar rasa khas ikannya tetap terjaga saat diolah dan disantap di peringatan Maulid Nabi Muhammad.
Setelah seluruh proses pengawetan selesai, ikan-ikan diolah menjadi ragam masakan, dan disajikan bersama nasi jimat.
Nasi ini sepintas mirip nasi kebuli dengan proses memasak khusus.
Hidangan Kesukaan Wali Songo
Hasil olahan makanan dari bekasem ikan ini kemudian dibagikan kepada masyarakat setelah dihidangkan secara massal.
Proses awal bekaseman dilangsungkan pada tanggal 5 Safar dan dibuka tanggal 5 bulan Mulud.
Konon hidangan ini merupakan kesukaan dari para Wali Songo, karena mengandung ikan laut dan jadi sajian utama upacara panjang jimat.
Tradisi Panjang Jimat
Sementara itu, acara Panjang Jimat sendiri merupakan bagian dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Di setiap pelaksanaannya, seluruh masyarakat se-Cirebon tumpah ruah di tiga keraton yakni Kasepuhan, Kanoman, dan Cirebon.
Gambar: Liputan6
Acara panjang jimat ditandai dengan dibunyikannya sembilan lonceng bernama Gajah Mungkur di depan gerbang keraton.
Setelahnya, para petinggi keraton keluar dari dalam bangunan dan melakukan sungkeman sebagai simbol istikamah.
Kemudian acara dilanjutkan dengan iring-iringan keluarga besar keraton menuju masjid. Di masjid acara dilakukan dengan pembacaan riwayat Nabi, barjanji, kalimat Thoyyibah, sholawat Nabi dan terakhir berdoa bersama sebelum menyantap nasi jimat.