Nikmatnya Keumamah, Olahan Ikan dengan Sensasi Rasa Pedas Gurih Khas Aceh
Keumamah, makanan favorit prajurit saat penjajahan khas Aceh yang terbuat dari ikan yang dikeringkan.

Aceh tak hanya terkenal dengan budaya agama islamnya yang kental. Namun, ragam kuliner tradisionalnya juga tak kalah menarik untuk diulas.

Nikmatnya Keumamah, Olahan Ikan dengan Sensasi Rasa Pedas Gurih Khas Aceh
Salah satu kuliner lezat dari Aceh adalah Eungkot Keumamah atau dikenal dengan Keumamah. Menu ini terbuat dari ikan tongkol atau cakalang yang memberikan sensasi rasa pedas gurih di lidah.
Keumamah masih cukup populer di pusat kota Aceh. Pasalnya menu ini masih bisa dijumpai di warung-warung makan khususnya di kawasan Blang Padang.
Keumamah jadi menu andalan saat acara kenduri atau hajatan masyarakat setempat. Simak kelezatan Keumamah khas Aceh yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Makanan Favorit Prajurit
Keumamah tergolong makanan legendaris. Ya, dulunya menu ini menjadi makanan favorit para prajurit saat melawan penjajah di wilayah Aceh. Mengutip ANTARA, mereka sempat kekurangan logistik perang saat bergerilya di hutan.

Mereka pun akhirnya berinisiatif dengan menangkap ikan lalu dikeringkan hingga tak ada kandungan airnya. Ikan itu biasa disebut Ikan Kayu. Kelebihan dari Ikan Kayu bisa menjadi bahan lauk pauk, tahan lama, dan mudah dibawa ke mana-mana, sehingga menjadi menu andalan prajurit saat itu.
Ketika perang, setiap prajurit berpindah tempat ke tempat lain untuk bergerilya, melewati hutan lebat yang jarang ditemukan bahan makanan. Nah, Ikan Kayu inilah menjadi andalan untuk makan.
(Foto: indonesia.go.id)

Mengolah Ikan Kayu
Mengutip indonesia.go.id, cara mengolah Ikan Kayu yang pertama dengan memilih ikan tongkol yang masih segar, bersihkan isi perutnya dan dibuang bagian kepalanya. Kemudian, direbus menggunakan garam hingga setengah matang.
Lalu, angkat ikan dari wadah rebusan tersebut menggunakan kayu lalu segera keringkan di bawah terik matahari. Setelah kering, potong beberapa bagian tubuh ikan untuk memudahkan membuang tulangnya.
Setelah itu, ikan kembali dijemur dengan cara digantung layaknya menjemur pakaian. Hal ini berfungsi untuk mengeluarkan seluruh kandungan air yang ada di dalam ikan.
Tahan Lama
Setelah selesai dijemur yang memakan waktu kurang lebih tiga hari, bobot ikan berkurang drastis dan permukaan ikan menjadi kering. Namun, semakin kering justru bisa bertahan lama jika disimpan.
Keumamah bisa tahan selama 2 tahun. Hal ini dikarenakan saat mengolahnya sudah direbus menggunakan air garam dan melalui proses pengeringan yang lama. Hal ini lah yang membuat Keumamah bisa menjadi stok bahan makanan sehari-hari.
Lauk Lezat dan Menggoyang Lidah
Setelah melihat proses pembuatan Keumamah, giliran mengolah ikan tersebut menjadi makanan yang lezat dan menggoyang lidah. Ada beberapa varian masakan yang menjadi pilihan masyarakat Aceh.
Keumamah terkenal dengan olahan tumisnya, menggunakan bahan dasar cabai merah, bawang merah, bawang putih, kunyit, ketumbar, dan asam sunti.