Saat Menteri Jokowi Boyong 100 Investor Singapura Lihat Langsung IKN
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan antusiasme para delegasi saat melihat langsung ke IKN.
Pemerintah berupaya meyakinkan investor untuk datang di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN). Salah satunya dengan mengajak 100 delegasi investor Singapura untuk melihat langsung progres pembangunan IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (31/5).
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura Suryopratomo, mendampingi delegasi investor Singapura ke kawasan IKN. Delegasi itu dipimpin langsung Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng.
-
Apa yang menjadi bukti keakraban Puput dan Ibu mertuanya? Keakraban mereka sebelumnya terekam kamera di hari ulang tahun ibu mertua Puput. Puput tidak lupa juga memberi ucapan selamat di Instagramnya. "Selamat ulang tahun mama sayang. Kiranya Tuhan Yesus senantiasa memberkati hidup mama dengan berkat sehat, panjang umur, bahagia, selalu ada suka cita dan damai sejahtera di dalam hidupnya," tulis Puput.
-
Kapan Palangka Raya ditetapkan menjadi calon Ibu Kota? Gagasan ini sebelumnya dilemparkan oleh Presiden Soekarno pada 1950-an lalu. Saat itu, Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
-
Bagaimana Palangka Raya disiapkan menjadi calon Ibu Kota? Di tahun yang sama, Soekarno semakin optimis dan menggencarkan promosi Palangka Raya sebagai calon ibu kota negara. Keyakinan Soekarno sederhana, karena saat itu Pemerintah Republik Indonesia belum pernah membuat kota sendiri secara mandiri. Pemerintahan Soekarno pun jor-joran membangun sejumlah fasilitas di tengah kondisi negara yang baru saja merdeka.
-
Siapa yang menginginkan Palangka Raya jadi Ibu Kota? Saat itu, Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
-
Kenapa Palangka Raya gagal jadi Ibu Kota Indonesia? Adapun terdapat beberapa faktor yang menyebabkan Kota Palangka Raya batal jadi ibu kota Indonesia. Pertama karena sebagian besar tanah di sana merupakan daerah gambut, sehingga kualitasnya akan sangat buruk untuk menunjang pembangunan ibu kota pemerintahan juga kebutuhan air. Kemudian, wilayah tersebut juga jauh dari pelabuhan dan harus memutar ke wilayah Sampit, Kalimantan Tengah dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan dengan jarak masing-masing sekitar 4 jam. Pembangunan di Palangka Raya akan memakan banyak biaya, karena proses perkerasan tanah akan dilakukan berulang-ulang dan memakan waktu yang lama, sehingga pembangunan akan banyak yang tertunda.
-
Bagaimana hubungan Bintang Pratama dengan ibu sambungnya? Dekat dengan Ibu Sambung Tidak hanya itu, Bintang juga sangat dekat dengan ibu sambungnya, Sonya Fatmala. Bahkan wajah mereka memiliki kemiripan meskipun tidak ada hubungan darah.
"Seperti yang telah saya sampaikan di berbagai kesempatan bahwa 'seeing is believing', delegasi Singapura saat ini dapat melihat langsung progres IKN untuk kemudian menentukan investasi yang paling cocok," kata Bambang seperti dikutip merdeka.com melalui keterangan tertulis, Rabu (31/5) malam.
Bambang mengapresiasi kunjungan pelaku bisnis maupun diaspora dari Singapura. Kali ini menjadi kunjungan ke lokasi IKN dengan jumlah delegasi terbanyak, berjumlah lebih dari 100 delegasi.
"Singapura dikenal sebagai “garden city”, sementara itu Nusantara dibangun menjadi “forest city” yang “smart dan sustainable”. Ini menunjukkan semangat yang kuat untuk bersama-sama mewujudkan Nusantara sebagai kota berkelas dunia," ujar Bambang.
©2023 Merdeka.com
Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura Suryopratomo mengatakan, delegasi Singapura merasa terkesan dengan progres pembangunan IKN Nusantara.
"Presentasi sudah dilakukan di Singapura dua kali, sekarang mereka melihat sendiri dan tadi mereka berkesan. Misalnya dari Titik Nol, kemudian dari Sumbu Kebangsaan itu mereka bisa melihat bahwa memang lokasinya itu dikerjakan dengan rencana pembangunan yang sangat tertata. Ini merupakan peluang yang luar biasa bagi mereka," ujar Suryopratomo.
Sejalan dengan itu, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan antusiasme para delegasi saat melihat langsung ke lapangan.
"Mereka sangat antusias dengan melihat perkembangan progres pembangunan ibu kota baru, dan WP 1 ini akan kita fokuskan kira-kira sekitar 6.700 Ha untuk mereka nanti masuk investasi di sini," kata Luhut.
"Kita berharap ke depannya, akan semakin banyak investasi yang masuk ke IKN karena akan sangat menguntungkan baik dari sisi finansial, lingkungan hidup dan reputasi yang akan diterima," ujar Luhut.
Agenda kunjungan diawali menuju lokasi Titik Nol Nusantara. Di lokasi itu para delegasi diberikan pemaparan singkat progres pembangunan IKN oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Para delegasi kemudian melanjutkan peninjauan ke lokasi Sumbu Kebangsaan Barat serta Hunian Pekerja Konstruksi (HPK).
(mdk/ray)