Saat Wukuf, Jemaah Cukup Ambil Miqat Ihram Haji dari Hotel di Makkah
Miqat adalah batas atau tempat bagi jemaah haji untuk berihram sekaligus memulai niat, baik untuk melaksanakan umrah maupun saat akan berangkat ke arafah untuk melaksanakan wukuf.
Berbeda dengan saat melakukan ihram dari Madinah atau saat tiba di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, jemaah haji Indonesia yang sudah berada di Makkah akan mengambil miqat dari hotel masing-masing tempat mereka tinggal di Makkah ketika akan wukuf di Arafah.
Miqat adalah batas atau tempat bagi jemaah haji untuk berihram sekaligus memulai niat, baik untuk melaksanakan umrah maupun saat akan berangkat ke arafah untuk melaksanakan wukuf.
-
Siapa lagi selain Mahruf yang juga akan berangkat haji di tahun 2024? Serupa dengan Mahruf, lansia lainnya di Lombok, Lalu Mustamin sangat senang bisa mendapatkan jadwal keberangkatan haji pada musim ini.
-
Mengapa jumlah jemaah haji yang meninggal tahun 2023 lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya? Jumlah jemaah haji yang meninggal pada tahun 2023 ini jauh lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Solo menyebutkan jumlah jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang meninggal dunia dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 cukup tinggi dibanding tahun sebelumnya.
-
Apa yang dilakukan jemaah haji Indonesia yang unik saat wukuf di Arafah? Ada-ada saja kejadian unik dari jemaah Haji Indonesia di tanah suci. tahun ini. Jemaah haji asal Indonesia selalu berhasil mencuri perhatian banyak orang. Jika biasanya dikenal sebagai jemaah paling banyak selfie di tanah suci, kali ini jemaah Indonesia mencuri atensi dengan membawa gendongan ketika akan melakukan wukuf di Arafah.
-
Apa itu haji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
-
Kapan tahun baru Islam 2023? Selamat Tahun Baru Hijriah 1 Muharram. Semoga kita menjadi umat terbaik, memberikan kontribusi terbesar untuk agama dan bangsa.
Menggunakkan hotel sebagai tempat miqat dibolehkan dibolehkan karena jemaah sudah melewati masa tinggal empat hari di Makkah sebelum pelaksanaan wukuf. Status mereka sama dengan miqat para mukimin atau penduduk Makkah.
Penjelasan itu disampaikan Konsultan Ibadah Haji Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi KH Kartono di sela kunjungan di Sektor 11 di kawasan Misfalah, Makkah, Arab Saudi, Senin (5/6).
"Nanti saat tanggal 8 Dzulhijjah, berangkat ke Arafah, jemaah niat ihram haji langsung dari hotel seperti penduduk Makkah. Tidak perlu cari miqat lain lagi," jelasnya.
Kartono menambahkan, ada konsekuensi lain secara fiqih dari status sebagai mukimin ini, adalah soal salat jamak. Karena bukan lagi sedang dalam perjalanan, bagi jemaah yang sehat, salat jamak tak lagi menjadi rukhshah (keringanan). Menurutnya, ini adalah pendapat hampir seluruh mazhab fiqih.
Ibadah di Hotel Sama dengan di Masjidil Haram
Wukuf di Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah atau diprediksi bertepatan dengan tanggal 27 Juni 2023. Selama masa penantian itu, jemaah haji diimbau untuk tidak memaksakan diri dengan ibadah-ibadah sunah yang memberatkan.
Imbauan ini ditujukan terutama kepada mereka yang berstatus lansia, sakit, atau penyandang disabilitas.
"Ibadah tidak mesti di Masjidil Haram, bisa di hotel bahkan di masjid terdekat karena secara hukum berlaku seluruh tanah haram Makkah itu berarti Masjidil Haram," kata Kartono.
Untuk menjaga kondisi fisik dan kesehatan, jemaah haji diingatkan untuk fokus pada persiapan masa-masa kritis periode Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina). Di samping merupakan bagian terpenting ibadah haji, periode ini juga membutuhkan kesiapan fisik yang luar biasa karena aktivitas akan dilakukan dengan berjalan kaki berkilo-kilo meter.
"Yang kedua, juga tidak perlu ikut mondar-mandir memaksakan diri umrah sunah berulang kali. Itu boleh tapi itu untuk jemaah yang sehat. Yang masuk dalam kategori lansia, (penyandang) disabilitas, dan uzur sakit karena masih ada yang akan dihadapi rukun haji yang lebih besar: wukuf di Arafah," pungkas Kiai Kartono.
(mdk/bal)