Saksi AMIN Ungkap Polda Jateng Sempat Kumpulkan Ratusan Kades Jelang Pilpres 2024, Lapor Bawaslu Tapi Dinyatakan Tak Lengkap
Pemanggilan kepala desa seluruh Karanganyar oleh Polda Jateng itu dilakukan pada 29 November 2023. Total, ada 176 kepala desa
Pemanggilan kepala desa seluruh Karanganyar oleh Polda Jateng itu dilakukan pada 29 November 2023. Total, ada 176 kepala desa
- Menang Praperadilan, Kubu Pegi Setiawan Desak Kapolri Segera Copot Kapolda Jabar
- Pascakericuhan, Polda Sulsel Jaga Ketat Rekapitulasi Tingkat Provinsi
- Enam Tahanan Kabur dari Polsek Tanah Abang Masih Berkeliaran, Ingatkan Keluarga Tak Bantu Pelarian
- Polda Jateng Tangkap Penembak Orang di Colomadu Karanganyar
Saksi AMIN Ungkap Polda Jateng Sempat Kumpulkan Ratusan Kades Jelang Pilpres 2024, Lapor Bawaslu Tapi Dinyatakan Tak Lengkap
Ratusan kepala desa (Kades) sempat dikumpulkan Polda Jawa Tengah (Jateng) jelang Pilpres 2024.
Hal itu diungkap Tim Hukum Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (THN AMIN) Jawa Tengah (Jateng) Anies Prijo Ansharie dalam sidang sengketa Pemilu 2024 dii Mahkamah Konstitusi (MK).
Kepala desa yang dikumpulkan meliputi seluruh wilayah Karanganyar kecuali kecamatan/kota.
"Pertama yang kami laporkan terkait dengan kepala desa seluruh Karanganyar kecuali kecamatan/kota, oleh Polda, melalui kepala dinas pemberdayaan masyarakat desa," kata Anies dalam sidang MK, Senin (1/4).
Menurut Anies, pemanggilan kepala desa seluruh Karanganyar oleh Polda Jateng itu dilakukan pada 29 November 2023. Total, ada 176 kepala desa yang dipanggil Polda Jateng.
"Pada saat itu memang ada beberapa kepala desa yang dipanggil akan tetapi kelanjutannya pemanggilan ditunda untuk waktu yang tidak ditentukan," ucap Anies.
Anies menyampaikan, pemanggilan ratusan kepala desa oleh Polda Jateng itu berkaitan dengan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (BPBD) provinsi. Persis jelang Pilpres 2024 digelar.
Meski begitu, Anies mengaku kejadian pemanggilan ratusan kades oleh Polda tak ia saksikan secara langsung.
Adapun Informasi, ia peroleh dari grup layanan pesan instan WhatsApp.
"Waktu itu sudah menjelang pemilihan umum, banyak orang yang menduga seperti itu dan kami mendapatkan informasi melalui WhatsApp kepada saya, di grup, bahwa akan terjadi seperti ini,"
kata dia.
merdeka.com
Anies menuturkan, saat menerima kabar itu, dia sempat bertanya kepada pemberi informasi apakah ada pihak yang siap untuk menjadi saksi atau melaporkan kejadian tersebut. Sayangnya, hingga detik ini tak ada pihak yang bersedia.
Lebih lanjut, Anies mengungkapkan kejadian lainnya terkait konsolidasi ratusan kepala daeran di wilayah Temanggung, Jawa Tengah.
Anies menyebut, konsolidasi dilakukan untuk memenangkan Prabowo-Gibran.
"Dilaksanakan dengan tema tajuk rapat koordinasi kepala desa kabupaten Temanggung untuk pemenangan Prabowo-Gibran tahun 2024, menjemput indonesia maju. Itu dilaksanakan di sebuah warung makan," terangnya.
Kejadian itu, ujarnya sempat dilaporkan oleh THN AMIN Temanggung ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Laporan dibuat 3 Februari 2024 dengan Nomor laporan 001/LP/PP/Kab/14.33/II/2024.
Kendati dilaporkan ke Bawaslu, laporan dinyatakan tidak terdaftar dengan alasan berkas laporan tidak lengkap hingga tenggat waktu perbaikan berakhir.
"Pada jawaban dari Bawaslu tidak teregistrasi karena tidak melengkapi berkas laporan hingga batas waktu perbaikan laporan dan jawaban Bawaslu itu terjadi tertanggal 16 Februari 2024," ujar Anies.