Salut, Polisi di Kebumen Siapkan 2.000 Nasi Bungkus Gratis untuk Duafa Setiap Jumat
Jauh hari sebelum mendirikan Warung Shodaqoh yang mampu menyediakan ribuan nasi bungkus gratis, Fauzi dan istrinya memulai sedekah tiap Jumat dengan memasak lima kilogram beras sejak 2017 lalu. Biasanya, dari lima kilogram beras itu, bisa menjadi 37 kotak nasi.
Gerobak berwarna kuning merah itu terlihat mencolok di Jalan Yos Sudarso Nomor 283 Gombong, Kebumen. Bentuknya sederhana, mengingatkan gerobak satai, nasi uduk, atau bubur kacang hijau.
Tampak orang-orang berkerumun. Sementara, puluhan orang lainnya berbaris mengular puluhan meter di sisi kanan dan kiri Warung Shodaqoh ini. Sebagian besar adalah kaum duafa.
-
Mengapa polisi cepek semakin banyak di Jakarta? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Tiko Aryawardhana meninggalkan Polres Metro Jakarta Selatan? Pada Rabu dini hari tanggal 17 Juli sekitar pukul 00.35 WIB, setelah selesai pemeriksaan, suami dari Bunga Citra Lestari ini terlihat berjalan cepat meninggalkan Polres Metro Jakarta Selatan.
Bertajuk warung, tetapi Warung Shadaqah membagikan nasi bungkus gratis. Tak main-main, jumlahnya mencapai 2.000 bungkus. Warung gratis ini buka setiap hari Jumat.
Banyak warga yang mengantre sejak warungnya dibuka dari pukul 09.00 WIB. Warung nasi bungkus gratis ini baru tutup seusai salat Jumat, sekitar pukul 13.00 WIB.
Ternyata, pendiri warung Shodaqoh ini adalah seorang polisi. Namanya, Bripka Fauzi Al Qomar, bertugas di Kepolisian Sektor Sempor, Kebumen.
Jauh hari sebelum mendirikan Warung Shodaqoh yang mampu menyediakan ribuan nasi bungkus gratis, Fauzi dan istrinya memulai sedekah tiap Jumat dengan memasak lima kilogram beras sejak 2017 lalu. Biasanya, dari lima kilogram beras itu, bisa menjadi 37 kotak nasi.
Secara bertahap, pasangan suami istri ini terus menambah porsi masak, mulai dari 10 kilogram dan akhirnya kini mendirikan Warung Shodaqoh yang tiap hari Jumat memasak antara 1-1,5 kuintal beras. Dari jumlah beras sebanyak itu, ia mampu menyediakan antara 1.700-2.000 nasi bungkus gratis untuk para duafa.
"Alhamdulillah sampai saat ini keluarga dan teman-teman banyak yang mendukung. Ada juga beberapa donatur yang ikut berbagi melalui Warung Shodaqoh," katanya, Selasa, 19 Maret 2019.
Fauzi ikhlas membagikan makanan gratis kepada orang yang membutuhkan. Ia hanya ingin lebih bermakna bagi sesama.
"Memberi makan dan minum kepada yang dikenal dan tidak dikenal merupakan amalan sunah terbaik," ucap alumnus Sekolah Polisi Negara (SPN) Cisarua Tahun 2003 gelombang pertama ini.
Gaji sebagai seorang polisi berpangkat bintara, menurut dia, cukup untuk kehidupan sehari-hari. Rezeki itu terus disyukurinya. Salah satu caranya, yakni dengan cara berbagi.
Karenanya, ia pun mengajak donatur yang ingin ikut berbagi melalui Warung Shodaqoh. Semakin banyak yang bersedekah, maka kaum duafa yang terbantu pun bakal semakin banyak.
Untuk menjaga niat ikhlasnya dalam berbagi, Bripka Fauzi bahkan tak pernah melaporkan apa yang dilakukannya kepada kesatuan atau atasannya. Sebab itu, pihak Polres Kebumen justru baru tahu ketika kabar Warung Shodaqoh sudah riuh di masyarakat Kebumen dan sekitarnya.
Aksi Bripka Fauzi mendirikan Warung Shodaqoh dan memberikan makan secara gratis banyak menuai pujian dari berbagai kalangan. Akhirnya, kabar itu sampai juga ke para pimpinan di Polres Kebumen.
Kapolres Kebumen, AKBP Roberto Pardede, mengungkapkan beberapa hari terakhir banyak masyarakat yang mengucapkan terima kasih melalui aplikasi pesan di ponselnya. Dari pesan masyarakat itu lah, ia mengetahui Warung Shodaqoh.
"Kita tahunya, jika Bripka Fauzi mendirikan warung sedekah itu, dari masyarakat. Banyak masyarakat yang mengucapkan terima kasih melalui WhatsApp. Apa yang telah dilakukan oleh Bripka Fauzi ini, tidak pernah ia melaporkan ke kesatuan," kata Kapolres.
Roberto mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Bripka Fauzi. Menurut dia, apa yang dilakukan Bripka dapat membuat harum institusi Polri.
"Apa yang dilakukan oleh personel Polsek Sempor itu sudah memberikan nama baik bagi institusi Polri," ujarnya.
Selasa, 3 Maret 2019, Kapolres Kebumen AKBP Robert Pardede memberikan penghargaan secara langsung kepada bapak tiga anak ini. Penghargaan diberikan saat upacara bendera, Selasa pagi.
"Penghargaan diberikan untuk merangsang personel lainnya untuk lebih berprestasi. Penghargaan personel berprestasi akan diberikan setiap upacara bendera rutin di setiap bulannya," Kapolres menjelaskan.
Reporter: Muhamad Ridlo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kisah Heroik Aiptu Sujadi Berenang Terjang Banjir Selamatkan 1 Keluarga di Ngawi
Kapolda Metro Beri Penghargaan Briptu Sani & Polantas Diamuk Adi Saputra
Tilang Adi Saputra, Bripka Oky dan Made Diberi Penghargaan
Sabar Saat Amankan Tablig Akbar 212 di Solo, 18 Polisi Dapat Penghargaan
Kisah Merry Hoegeng Hidup Sederhana Meski Jadi Istri Kapolri
Istri Kapolri Hoegeng Dirawat di RS MMC, Seluruh Biaya Ditanggung Polri
Kisah Brigadir Herna Maulana, Tinggalkan Balita Demi Misi Perdamaian Bersama PBB