Sandiaga: Tidak ada ruang untuk persekusi di Jakarta
"Saya sepakat dengan petinggi-petinggi termasuk Pak Djarot juga bahwa tidak ada ruang untuk persekusi (intimidasi) di Jakarta dan kita harus tindak tegas," kata Sandiaga, di Graha Sucofindo, Jalan Raya Pasar Minggu, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (4/6).
Video intimidasi yang dilakukan oleh beberapa anggota Front Pembela Islam (FPI) kepada anak di bawah umur belakangan marak menjadi perbincangan. Hal itu mendapat kecaman dari berbagai pihak termasuk dari Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Salahuddin Uno.
"Saya sepakat dengan petinggi-petinggi termasuk Pak Djarot juga bahwa tidak ada ruang untuk persekusi (intimidasi) di Jakarta dan kita harus tindak tegas," kata Sandiaga, di Graha Sucofindo, Jalan Raya Pasar Minggu, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (4/6).
Sebelumnya diketahui, video seorang remaja pria sedang diintimidasi belasan orang beredar di media sosial. PMA (15) diduga mengalami kekerasan karena menghina pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab lewat statusnya di Facebook.
Peristiwa itu terjadi di RW 03 Cipinang Muara, Jakarta Timur. Dalam video berdurasi sekitar 2 menit 19 detik terlihat PMA sedang diinterogasi oleh belasan orang dari FPI. Ada juga pria yang menampar wajah PMA.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo membenarkan adanya kejadian tersebut. Saat ini dua orang yang melakukan kekerasan sudah diamankan.
"Iya dua orang diamankan. M dan U dibawa ke Polda Metro. Ya si M sudah mengakui ada intimidasi. Si M dari FPI, satu lagi juga," katanya kepada merdeka.com, Kamis (1/6).
Polisi juga sudah mengevakuasi PMA beserta ibu dan keluarga dari kediamannya di Cipinang Muara. Mereka dibawa sampai proses hukum selesai. PMA akan membuat laporan.
Informasi dihimpun intimidasi dilakukan pada Minggu (28/5) pukul 24.00 WIB, di kantor RW 3 Kelurahan Cipinang Muara. Pengurus RW yang ada di lokasi kejadian akan dimintai keterangan.
Tindakan ini merupakan persekusi. Persekusi adalah perbuatan sewenang-wenang terhadap seorang atau sejumlah warga yang kemudian disakiti, dipersusah, atau ditumpas. Polisi masih terus mendalami motif penganiayaan tersebut.