Sandiaga Uno Nilai Urban Farming Cocok Diterapkan saat Pandemi Covid-19
"Tetap produktif menemukan ide-ide baru dan segar agar bertahan dalam kesulitan," kata Sandiaga.
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno menyambut baik gagasan urban farming dengan konsep ekosistem terpadu budidaya ikan yang terintegrasi dengan sistem produksi sayuran. Inovasi ini dinilai sangat baik bagi masyarakat yang terdampak Covid-19.
Dia mengaku mendapatkan keluhan warga bahwa kesulitan ekonomi karena pandemi. Pengeluaran sehari-hari berkurang karena kehilangan pekerjaan.
-
Kenapa Suswono dan Ridwan Kamil ingin menggerakkan urban farming di Jakarta? Karena kita bisa juga menggerakkan yang namanya urban farming, pertanian kota," jelas dia.
-
Mengapa Pemkot Surabaya mendorong pengembangan urban farming di Kelurahan Medokan Ayu? Penggerak Ekonomi Pertanian berkonsep urban farming, kata Eri, juga berdampak pada penyerapan tenaga kerja. Fasilitas umum yang ada di sekitar lingkungan disulap menjadi penggerak ekonomi, menghasilkan tanaman dan perikanan yang bisa dikonsumsi warga.
-
Dimana lokasi urban farming di Kelurahan Medokan Ayu? Manfaatkan Fasum Kelompok Tani Kosagrha Lestari ini berawal dari kesepakatan warga memanfaatkan tanah fasilitas umum untuk lahan pertanian berkonsep urban farming.
-
Siapa yang mengelola lahan urban farming di Kelurahan Medokan Ayu? Kekompakan warga bergotong-royong mengelola lahan untuk pertanian mendulang sukses.
-
Bagaimana Pemkot Surabaya membantu Kelompok Tani Kosagrha Lestari dalam mengembangkan urban farming? Keberhasilan Kelompok Tani Kosagrha Lestari tak lepas dari pendampingan Pemkot Surabaya. Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Kenapa Urban Farming Purwakarta menjadi tempat wisata yang instagramable? Tak jarang Urban Farming dianggap sebagai tempat yang instagramable di Purwakarta.
"Kalau harga bahan pangan ini melonjak, tentu semua terdampak, makanya urban farming ini sangat cocok diterapkan warga," ujar Sandi di Rusunawa Pengadegan, Jumat (13/10).
Sandiaga mengatakan, selain manfaat ekonomi, kegiatan ini menguatkan kebersamaan dan menciptakan budaya gotong-royong melalui UMKM dan kelompok tani.
"Tetap produktif menemukan ide-ide baru dan segar agar bertahan dalam kesulitan," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.
Ketua Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 ini juga memberikan bantuan pelatihan pengelolaan budidaya pangan dari pakar pertanian, sehingga diharapkan masyarakat penerima bantuan memiliki keahlian untuk menjalankannya secara mandiri dan berkelanjutan.
Serta memberikan bantuan mesin pembuat donat, mesin pendingin, serta blender untuk mendukung keberlangsungan usaha mikro yang dikembangkan UMKM Poktan Hidrofresh 2.
"Semoga usaha kemandirian pangan hasil swadaya warga dapat berperan membangun perekonomian nasional, termasuk pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar," kata Sandiaga.
Ketua Kelompok Tani Hidrofresh 2 Pengadegan, Saparno mengatakan modal awal untuk membuat urban farming ini urunan swadaya sesama anggota dengan membikin dua kolam ikan budidaya. Meski sederhana, kata dia, metode akuaponik budikdamber butuh keterampilan khusus agar hasil yang didapatkan bisa maksimal.
"Keterbatasan modal dan sarana yang dimiliki masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan kelompok, maupun warga sekitar yang membutuhkan. Semoga warga sekitar sini bisa mendapatkan sayuran murah dan ikan berkualitas setiap harinya," kata dia.
Relawan Indonesia Bersatu (RIB) Lawan Covid-19 melakukan inovasi pertanian seperti menggunakan sistem budidaya sayuran dan ikan dalam ember atau aquaponik budikdamber. Hal itu untuk mempertahankan kesediaan pangan di saat pandemi Covid-19.
Bekerja sama dengan Kelompok Tani Hidrofresh 2 Rusunawa Pengadegan, Jakarta Selatan, menyulap ruang sempit menjadi lahan hijau produktif dengan menanami tanaman pak coy, kangkung, bayam, dan seledri serta budidaya ikan.
Menerapkan sistem urban farming, 26 anggota kelompok tani ini mencoba memenuhi kebutuhan pangan mandiri kala dampak Covid-19 yang menghantam perekonomian mereka.
(mdk/ray)