Saran Roy Suryo, Jokowi harusnya lakukan ini agar demo Ahok damai
Saran Roy Suryo, Jokowi harusnya lakukan ini agar demo Ahok damai. Waketum Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan, seharusnya Jokowi tidak mengumbar pernyataan yang bisa memancing polemik di masyarakat. Roy menantang Jokowi untuk menindaklanjuti ulah dalang aksi kemarin.
Aksi demonstrasi gabungan ormas keagamaan menuntut kasus penistaan agama Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki T Purnama berakhir ricuh. Hal ini dikarenakan massa aksi gagal bertemu dengan Jokowi. Jokowi lebih memilih meninjau proyek stasiun proyek kereta di Bandara Soekarno-Hatta, ketimbang menemui demonstran.
Setelah bentrokan usai, Jokowi akhirnya tiba di Istana Negara. Dalam konferensi persnya, Jokowi menyebut ada dalang di balik bentrokan yang terjadi di depan Istana Merdeka itu. Namun, Jokowi enggan menyebut siapa aktor politik yang ditudingnya menunggangi demo tersebut.
Waketum Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan, seharusnya Jokowi tidak mengumbar pernyataan yang bisa memancing polemik di masyarakat. Roy menantang Jokowi untuk menindaklanjuti ulah dalang aksi kemarin.
"Sebagai RI-1, sebaiknya Presiden tidak mudah memberikan tuduhan terbuka semacam itu, apalagi kalau tidak segera ditindaklanjuti dengan bukti-bukti berdasarkan fakta," kata Roy saat dihubungi, Senin (7/11).
Roy juga menyayangkan, manajemen protokoler Presiden yang mengagendakan kunjungan kerja ke luar istana. Sebab, kericuhan tersebut sebenarnya bisa dicegah dan diredam andai Jokowi berada di kantornya.
"Jauh sebelum itu setidaknya saya kasihan terhadap Presiden sikap orang-orang di Ring-1 Presiden ketika hari-H Jum'at (4/11) kemarin. Karena setidaknya ada 2 hal yang menurut saya seharusnya bisa dilakukan oleh Presiden sebelum semuanya menjadi kerusuhan seperti kemarin," terangnya.
Langkah antisipasi yang bisa dilakukan Jokowi, seperti salat bersama para pendemo sebelum aksi. Meski berlangsung singkat, namun melalui ibadah suasana menjadi lebih akrab dan kondusif.
"Andaikata saat itu Ring-1 menyarankan Presiden salat Jumat berjamaah di Masjid Istiqlal sebelumnya, kemudian menyalami tokoh-tokoh agama yang sudah ada di sana, misalnya AA Gym, Bachtiar Nasir, Arifin Ilham bahkan Rizieq Shihab maka selesai lah urusan selanjutnya," imbuhnya.
Kedua, lanjutnya, meski Jokowi melakukan kunjungan kerja ke luar Istana, ia seharusnya bisa kembali dengan cepat ke Istana dengan menggunakan helikopter. Hal ini karena Jokowi mengaku tak bisa kembali ke Istana karena semua akses macet karena banyaknya pendemo.
"Kalaupun Presiden tidak bertemu langsung di Masjid Istiqlal saat Salat Jumat-nya, sebenarnya saat Kunker (baik dari Cengkareng maupun Istana Bogor-pun), Presiden bisa diterbangkan naik helikopter kepresidenan Super Puma langsung menuju helipad di dalam lingkungan Istana," tegasnya.
"Dan tidak perlu memberikan alasan macet atau jalan tertutup dimana-mana. Come On, di era Bung Karno saja Presiden bisa dengan cepat diterbangkan dari dan ke Istana, kenapa sekarang di era Jokowi malah tidak dimanfaatkan helikopter tersebut," sambung dia.