Satgas Covid-19: 76 Persen Kasus di Indonesia Didominasi Varian Delta
Varian Delta dapat lebih cepat menular dan memiliki daya tembus yang kuat, sehingga dapat mempercepat persebaran virus. Penyebaran varian Delta cepat disebabkan perilaku manusia dari suatu wilayah tersebut sehingga penyakit ini merupakan penyakit head to head atau penularan dari orang ke orang.
Kepala Sub Bidang Tracing Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 dr Koesmedi Priharto mengatakan Indonesia hampir 76 persen telah didominasi Covid-19 varian Delta.
"Yang banyak di Indonesia adalah varian Delta. Hampir 76 persen didominasi varian Delta tersebut. Pada prinsipnya tetap saja bahwa virus itu merupakan self limiting deseas," kata Koesmedi dalam dialog produktif 'Kenal dan Cegah Varian Baru Virus Covid-19' secara daring di Jakarta, Rabu (4/8).
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Dia mengatakan bahwa varian Delta dapat lebih cepat menular dan memiliki daya tembus yang kuat, sehingga dapat mempercepat persebaran virus.
Dia menjelaskan terjadinya persebaran cepat varian Delta juga disebabkan perilaku manusia dari suatu wilayah tersebut sehingga penyakit ini merupakan penyakit head to head atau penularan dari orang ke orang.
"Ketika manusia berperilaku baik, maka turun jumlah angka yang menular tersebut. Tetapi bila perilaku manusia di wilayah itu jelek, maka angka itu akan meningkat," kata dia.
Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan mengatakan varian Delta tidak memiliki gejala spesifik yang berbeda dengan varian-varian sebelumnya.
"Sebenarnya kalau untuk gejala varian Delta dengan varian lain itu tidak ada bedanya ya. Artinya yang diserang masih organ pernapasan dari mulai hidung sampai ke paru-paru,” kata dia.
Namun, dia mengatakan hal yang perlu diwaspadai adalah kondisi pasien yang terpapar tersebut, terutama mereka yang memiliki penyakit bawaan.
"Covid-19 itu terkenal dengan istilah great imitater atau kemampuan meniru dan memperburuk kondisi yang ada sehingga posisi ini harus dipahami oleh masyarakat,” kata dia.
Dia mengimbau seluruh masyarakat yang terkena gejala untuk segera melakukan isolasi mandiri di dalam rumah dan secepatnya melakukan pengetesan.
"Secepatnya lakukan testing. Supaya kondisinya itu saat dites masih segar dan bugar, dengan demikian mempermudah penanganan. Berikutnya dengan isolasi mandiri di rumah itu untuk menghindari penularan kepada anggota keluarga yang lain,” kata dia. Dikutip Antara.
Baca juga:
Warga Wuhan Tes Massal Corona Varian Delta
Lansia di China Ditangkap karena Dituduh Pemicu Menyebarnya Varian Delta
Korea Selatan Catat Dua Kasus Covid-19 Varian Delta Plus
Infeksi Covid-19 Varian Delta di Antara Orang yang Divaksinasi Kemungkinan Menular
Penyebaran Covid-19 di Antara Orang yang Divaksinasi Bisa Picu Munculnya Varian Baru
Varian Delta Picu Lonjakan Covid-19 di AS, Kasus Harian Capai 72.000