Satgas Covid-19 IDI: Virus Corona Baru Menular 71 Persen Lebih Cepat
Dia mengungkapkan, per 13 Desember 2020, sebanyak 1.108 kasus penularan varian virus baru ditemukan di Inggris.
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban mengatakan, virus Corona baru yang ditemukan di Inggris beberapa waktu lalu bisa menular 71 persen lebih cepat dibandingkan Covid-19. Namun, virus ini tidak terlalu mematikan seperti Covid-19.
"Harus diingat, virus Corona varian baru menular jauh lebih cepat 71 persen, namun para ahli juga sangat yakin, virus baru ini tidak lebih mematikan," katanya dalam konferensi pers virtual yang disiarkan di Youtube resmi BNPB Indonesia, Selasa (29/12).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
Dia mengungkapkan, per 13 Desember 2020, sebanyak 1.108 kasus penularan varian virus baru ditemukan di Inggris.
"Dalam beberapa hari saja sudah ditemukan 1.108 kasus baru Virus B1.17 atau VUI 202012/01 ini," ujar ahli penyakit dalam dari Universitas Indonesia itu.
Sebagai informasi, nama virus baru tersebut merupakan singkatan dari Variant Under Investigation yang ditemukan di tahun 2020, bulan 12, varian 01. Sehingga nama virus ini adalah SARS CoV-2 VUI 202012/01.
Zubairi khawatir bila varian virus baru ini tiba di Indonesia. Pasalnya, kata dia, penularan Covid-19 di Indonesia persentase kasus positifnya mencapai 20 persen saat ini. Sehingga Indonesia sudah menempati urutan ke 20, kasus positif Covid-19 terbanyak di dunia.
"Persentase kasus positif di Indonesia sudah 20 persen lebih, risiko penularannya sudah sangat meningkat. Saya tidak bisa bayangkan kalau virus baru dari Inggris masuk ke Indonesia juga," jelasnya.
Meskipun begitu, dia tetap yakin Indonesia tetap bisa mendeteksi B1.71 itu dengan metode rapid test PCR. Sebab tes PCR tetap bisa mendeteksi mutasi virus Corona.
Zubairi mengakui, awalnya tes PCR memang diragukan bisa mendeteksi B1.71 itu. Namun setelah diteliti, delesi virus corona baru ini terbukti tidak mempengaruhi tes PCR.
"Jadi virus penyebab Covid-19 bermutasi dari waktu ke waktu, tapi mutase kali ini sangat signifikan. Ada 15 mutasi yang menyebabkan perubahan asam aminonya dan ada 3 delesi. WHO melaporkan bahwa salah satu mutasi yang dapat diidentifikasi N501Y yaitu mempengaruhi asam amino di domain reseptor dinding domain. Delesi di posisi 69/70 tadinya diduga mempengaruhi PCR, ternyata tidak," jabarnya.
Dia pun meminta masyarakat Indonesia tidak khawatir terhadap kemampuan rapid tes yang digunakan di Indonesia. Masyarakat Indonesia juga diminta tidak percaya terhadap informasi-informasi yang tak benar, seperti kabar mengenai keraguan deteksi tes PCR terhadap varian virus baru ini.
"Tes PCR tetap mampu mendeteksi virus baru karena PCR ini bisa mendeteksi 3 bagian virus. Ibaratnya, sekarang virusnya ganti baju, nah tapi PCR tetap bisa mendeteksi kepala dan kaki virus tersebut. Jadi tidak perlu khawatir," tutup Zubairi.
Baca juga:
Anies Baswedan Sudah Negatif Covid-19
Jika Tarik Rem Darurat, Pemprov DKI & Daerah Penyangga Harus Koordinasi Agar Efektif
AJI: 2020 Tahun Kelam Bagi Jurnalis Indonesia
Jelang Tahun Baru, Doni Monardo Minta Posko Covid-19 Diaktifkan Kembali
29 Desember 2020, 3.265 Pasien Covid Dirawat di RSD Wisma Atlet