Satgas Covid-19: Masih Ada 1.811 Desa/Kelurahan Kurang Patuh Pakai Masker
Satgas mengingatkan, jangan sampai ketidakpatuhan menerapkan protokol kesehatan membuka ruang penularan Covid-19. Sehingga memicu kembali meningkatkan kasus yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan ada 29 persen atau sekitar 1.811 desa/kelurahan di Indonesia kurang patuh terhadap protokol kesehatan memakai masker. Kelurahan dengan kepatuhan pakai masker rendah terbanyak berada di Jawa Timur.
"Jawa Timur sebanyak 366 kelurahan," ungkap Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (23/3).
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Aceh menyusul Jawa Timur dengan total kelurahan kurang mematuhi protokol kesehatan pakai masker sebanyak 288. Kemudian Jawa Tengah 227, Jawa Barat 140, dan Riau 137 kelurahan.
"Berkaca pada data tersebut, mari kita kencangkan kembali masker kita, rutin mencuci tangan, dan sebisa mungkin hindari kerumunan, dan menjaga jarak," ujarnya.
Wiku mengingatkan, jangan sampai ketidakpatuhan menerapkan protokol kesehatan membuka ruang penularan Covid-19. Sehingga memicu kembali meningkatkan kasus yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.
"Ingat, di masa adaptasi ini tanggung jawab pengendalian kasus lebih banyak porsinya di tangan masing-masing dari kita," pesannya.
Pemda Diminta Kembali Tingkatkan Pengawasan Prokes
Wiku meminta pemerintah daerah kembali meningkatkan pengawasan protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan di wilayahnya. Dia mengingatkan, jika ada masyarakat yang melanggar harus diberikan teguran.
"Saya mohon pemerintah daerah untuk kembali meningkatkan pengawasan prokes di wilayahnya. Segera berikan teguran bagi mereka yang melanggar dan targetkan peningkatan kepatuhan di wilayahnya masing-masing," katanya.
Wiku juga meminta pemerintah daerah meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 primer dan booster. Dia kemudian mengimbau masyarakat mendatangi sentra vaksinasi terdekat untuk melengkapi vaksinasi.
Mantan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (UI) ini menegaskan, menjalankan protokol kesehatan saja tidak cukup untuk melindungi diri dari ancaman virus SARS-CoV-2.
"Ingat, booster dan protokol kesehatan adalah dua kunci tak terpisahkan," ucapnya.
Wiku juga mengingatkan masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi booster untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Dia menyebut, fakta di lapangan, orang yang sudah divaksinasi booster masih berisiko terjangkit Covid-19.
Dia menyinggung adanya pertanyaan mengapa harus melakukan vaksinasi jika memakai masker efektif atau kenapa harus memakai masker jika vaksin terbukti ampuh. Menurut Wiku, pertanyaan tersebut tidak tepat.
"Sebab vaksin dan prokes 3M memiliki fungsi yang berbeda," tegasnya.
Wiku menjelaskan, vaksin berfungsi membentuk kekebalan komunitas yang dapat melindungi dari gejala parah, risiko perawatan di rumah sakit, bahkan kematian. Namun, bukan mencegah tertular Covid-19.
Sementara mencegah penularan dapat dilakukan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
"Penting untuk dipahami, baik vaksin maupun prokes 3M tidak akan berfungsi optimal jika tidak dilakukan dengan benar," tutupnya.
(mdk/lia)