Satgas Covid-19 Minta Tenaga Kesehatan Pakai Masker Asli saat Tangani Pasien
Saat ini banyak beredar masker palsu. Masker tersebut tidak memiliki lapisan anti virus sehingga Covid-19 bisa menjangkiti tenaga kesehatan meskipun sudah menerapkan protokol kesehatan.
Perwakilan Bidang Perlindungan Tenaga Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Mariya Mubarika meminta seluruh tenaga kesehatan di Indonesia menggunakan masker medis asli saat menangani pasien. Dia mengingatkan menggunakan masker medis palsu berisiko tertular Covid-19.
"Jangan lupa berusaha lah cari masker asli," kata Mariya dalam talk show disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Selasa (2/2).
-
Bagaimana cara masker mengurangi penularan penyakit? Penggunaan masker dapat mencegah penularan COVID-19 dengan cara menghalangi droplets dari orang yang terinfeksi agar tidak menyebar ke orang lain. Selain itu, penggunaan masker juga dapat melindungi diri sendiri dari droplets yang berasal dari orang lain.
-
Bagaimana cara membuat masker untuk mengatasi keringat berlebih di ketiak? Cara membuat masker yang satu ini mudah banget. Kombinasikan 2 sdm gula dan 1 sdm air lemon dalam sebuah tempat. Aduk rata hingga menjadi pasta, aplikasikan pada kulit ketiak sambil dipijat secara perlahan selama 2-3 menit. Diamkan selama 10 menit, bilas hingga bersih. Selain lemon dan gula, kamu juga bisa membuat masker alami dari oatmeal dan mentimun. Cara membuatnya mudah. Siapkan 1 sdm oatmeal utuh yang sudah dimasak, campurkan dengan mentimun yang sudah dihaluskan. Aduk merata, oleskan pada ketiak dan pijat beberapa menit. Diamkan 10 menit, bilas dengan air bersih.
-
Kapan sebaiknya menggunakan masker santan untuk rambut? Campurkan empat sendok makan santan dengan dua sendok teh air lemon, dinginkan, dan aplikasikan ke kulit kepala selama 45 menit sebelum dibilas.
-
Siapa yang membagi rahasia kecantikan dengan masker telur? Ricis selalu tampil cantik dan segar di depan kamera. Ricis tidak hanya mengandalkan perawatan di klinik kecantikan, tetapi juga menggunakan masker yang terbuat dari bahan-bahan alami.
-
Mengapa masker kentang bisa mencegah jerawat? Melalui sebuah penelitian yang dilakukan mengenai manfaat masker kentang, hasil memperlihatkan bahwa kandungan asam azelaic dan sitokin yang terkandung di dalam kentang dapat mencegah pembentukan jerawat.
-
Kapan sebaiknya kita memakai masker? Dalam menghadapi ancaman kesehatan, tindakan pencegahan menjadi kunci utama untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita.
Menurut Mariya, saat ini banyak beredar masker palsu. Masker tersebut tidak memiliki lapisan anti virus sehingga Covid-19 bisa menjangkiti tenaga kesehatan meskipun sudah menerapkan protokol kesehatan.
"Sekarang banyak ditemukan masker tanpa lapisan anti virus, masker palsu. Jadi sulit sekali bagi tenaga kesehatan untuk membuktikan ini asli atau tidak," ujar dia.
Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan ini mengambil contoh kerabat terdekatnya yang terinfeksi Covid-19. Padahal, mereka sudah menggunakan masker dengan benar dan disiplin menerapkan protokol kesehatan lain.
Mariya menduga, mereka terinfeksi Covid-19 karena menggunakan masker yang tidak memiliki lapisan anti virus atau masker palsu.
"Banyak sekali teman saya pakai masker dan sangat tepat menerapkan protokol kesehatan tapi dia terinfeksi (Covid-19). Khawatir (mereka) membeli masker yang tidak baik," kata dia.
647 Tenaga Kesehatan Meninggal Dunia
Sebelumnya, Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melaporkan jumlah tenaga kesehatan yang meninggal dunia akibat Covid-19 selama pandemi Covid-19 di Indonesia. Sejak 2 Maret hingga 27 Januari 2021, sebanyak 647 tenaga kesehatan meninggal dunia.
Dari 647 tenaga kesehatan meninggal dunia, 289 di antaranya merupakan dokter. Sementara itu, 27 orang merupakan dokter gigi, 221 perawat, 84 bidan, 11 apoteker dan 15 tenaga laboratorium medik.
"Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 161 dokter umum (4 guru besar), 123 dokter spesialis (12 guru besar), serta 5 residen, yang keseluruhannya berasal dari 26 IDI Wilayah (provinsi) dan 116 IDI Cabang (Kota/Kabupaten)," demikian bunyi keterangan pers Tim Mitigasi PB IDI yang diterima merdeka.com, Kamis (28/1).
Ratusan tenaga kesehatan meninggal dunia akibat Covid-19 ini tersebar di 30 provinsi di Indonesia. Rinciannya, Jawa Timur 56 dokter, 6 dokter gigi, 89 perawat, 4 tenaga lab medik dan 33 bidan. DKI Jakarta 43 dokter, 10 dokter gigi, 25 perawat, 2 apoteker, 3 tenaga lab medik dan 7 bidan.
Jawa Tengah 41 dokter, 2 dokter gigi, 27 perawat, 3 tenaga lab medik dan 2 bidan. Jawa Barat 33 dokter, 4 dokter gigi, 27 perawat, 6 apoteker, 1 tenaga lab medik dan 13 bidan. Sumatera Utara 26 dokter, 1 dokter gigi, 3 perawat dan 9 bidan. Sulawesi Selatan 18 dokter, 7 perawat dan 4 bidan.
Kemudian Banten 12 dokter, 2 perawat dan 4 bidan. Bali 6 dokter, 1 perawat, 1 tenaga laboratorium medik. Aceh 6 dokter, 2 perawat, 1 tenaga lab medik dan 1 bidan. Kalimantan Timur 6 dokter dan 4 perawat. DI Yogyakarta 6 dokter, 2 perawat, 3 bidan
Riau 6 dokter, 2 perawat dan 1 bidan.
Selanjutnya, Kalimantan Selatan 5 dokter, 1 dokter gigi dan 6 perawat. Sulawesi Utara 5 dokter, 1 perawat dan 1 bidan. Sumatera Selatan 4 dokter, 1 dokter gigi dan 5 perawat.
Kepulauan Riau 3 dokter dan 2 perawat. Nusa Tenggara Barat 2 dokter, 1 perawat, 1 tenaga lab medik dan 1 bidan.
Bengkulu 2 dokter dan 2 bidan. Sumatera Barat 1 dokter, 1 dokter gigi dan 2 perawat.
Kalimantan Tengah 1 dokter, 2 perawat, 1 apoteker dan 2 bidan. Lampung 1 dokter dan 2 perawat. Maluku Utara 1 dokter dan 1 perawat. Sulawesi Tenggara 1 dokter, 2 dokter gigi dan 1 perawat. Sulawesi Tengah 1 dokter dan 1 perawat.
Papua Barat 1 dokter. Bangka Belitung 1 dokter. Papua 2 perawat dan 1 bidan. Nusa Tenggara Timur 1 perawat. Kalimantan Barat 1 perawat, 1 apoteker dan 1 tenaga lab medik serta Jambi 1 apoteker.
"DPLN (Daerah Penugasan Luar Negeri) Kuwait 2 perawat. Serta 1 dokter masih dalam konfirmasi verifikasi."
Eksternal PR Tim Mitigasi IDI, Elizabeth mengatakan berdasarkan perbandingan statistik testing Covid-19 dan populasi, kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia dan tiga besar di seluruh dunia.
"Bahkan sepanjang bulan Desember 2020 mencatat 53 (lima puluh tiga) dan hingga pertengahan bulan Januari 2021," ujarnya.
(mdk/gil)