Satgas Covid-19 Sebut Survelans Efektif untuk Pelaku Perjalanan Internasional
Keberhasilan surveilans ini ditandai dengan 1.163 kasus positif Covid-19 dari luar negeri bisa dideteksi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan surveilans efektif untuk menjaring kasus positif Covid-19 dari luar negeri yang masuk ke Indonesia.
Keberhasilan surveilans ini ditandai dengan 1.163 kasus positif Covid-19 dari luar negeri bisa dideteksi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
Ribuan data kasus positif Covid-19 tersebut terjaring sejak 20 Desember 2020 hingga 7 Februari 2021.
"Kelihatan sistem surveilans kita ini cukup efektif," katanya dalam talkshow yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (18/2).
Wiku menyebut, pemerintah melakukan pengawasan ketat terhadap pelaku perjalanan internasional yang masuk ke Indonesia baik lewat jalur udara maupun laut sejak Desember 2020. Dari ribuan kasus positif Covid-19 yang ditemukan, 738 di antaranya terdeteksi saat melakukan tes PCR pertama saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Sementara 320 lainnya terdeteksi saat melakukan tes PCR kedua.
"Jadi secara umum cukup efektif. Artinya, buktinya kita tadi hal-hal yang jadinya positif kita jaring sehingga kemungkinan untuk menyebar ke tempat-tempat lain bisa kita cegah," ujarnya.
Sebelumnya, Kasubdit Karantina Kesehatan, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Benget Saragih menyebut tercatat ada 1.193 kasus positif Covid-19 dari luar negeri yang ditemukan di Bandara Soekarno-Hatta. Mereka dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan PCR.
"Sudah ada 1.193 positif Covid-19 yang kami lakukan pemeriksaan yang semuanya WNA dan WNI membawa hasil PCR negatif," katanya dalam talkshow yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (18/2).
Temuan serupa juga terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Berdasarkan laporan yang masuk, kata Benget, ada 433 orang dari luar negeri positif Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan PCR di Surabaya. Padahal, mereka sudah membawa surat hasil tes PCR negatif.
"Kemudian di Batam kurang lebih 300 orang positif dari perjalanan laut walaupun mereka sudah membawa hasil PCR negatif," sambungnya.
Baca juga:
RSUD Duren Sawit Siap Layani Ibu Hamil Berstatus Covid-19
Kemenkes: 1.163 Orang dari Luar Negeri Positif Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta
Dinkes DKI Buka Lowongan Relawan Nakes untuk Covid, Ini Syarat dan Gajinya
Penelitian Lab: Vaksin Pfizer & Moderna Bisa Melindungi dari Varian Baru Virus Corona
Bantah Langgar Prokes saat Ultah, Ini Penjelasan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi