Satgas Covid-19: Setiap Hari Selalu Ada Pasien Meninggal di Garut dalam Sepekan
Yeni mengatakan bahwa wabah Covid-19 saat ini masih terjadi dan mengancam kesehatan masyarakat.
Humas Satgas Covid-19 Kabupaten Garut, Yeni Yunita menyebut bahwa setiap hari dalam sepekan terakhir kasus kematian pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 selalu terjadi. Mereka yang meninggal di usia yang beragam, termasuk dari pasien yang berusia lanjut.
“Setiap hari ada saja pasien yang meninggal dunia. Saat terkonfrmasi positif (Covid-19), biasanya menunjukan gejala sakit berat,” sebut Yeni, Kamis (27/5).
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang dilakukan perajin batik di Giriloyo ketika pandemi COVID-19? “Pekerjaan kami hanya baca sholawat setiap hari. Saya berdoa sambil nangis,‘Ini kehendak-Mu ya Allah. Kalau memang Engkau menakdirkan seperti ini saya ikhlas’,” ujar Ninik mengenang kembali masa-masa sulit itu.
Yeni mengatakan bahwa wabah Covid-19 saat ini masih terjadi dan mengancam kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, menurutnya masyarakat harus mewaspadai hal tersebut dengan senantiasa mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan 5M.
Setelah selesai libur lebaran Idul Fitri, diungkapkan Yeni, kasus warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 mengalami peningkatan. “Kasus pasien Covid-19 yang meninggal juga terus terjadi,” ungkapnya.
Selama satu pekan kemarin, rentang usia mereka yang meninggal dunia 40 hingga 70 tahun. Saat terpapar virus corona itu, mereka yang meningal diketahui memiliki komorbid atau penyakit penyerta.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Garut, hingga Rabu (26/5), jumlah pasien Covid-19 yang meninggal berjumlah 411 kasus. Jumlah tersebut berasal dari 9.544 warga yang terkonfirmasi positif. Mereka yang sembuh mencapai 8.387 orang, 556 masih melakukan isolasi mandiri dan 190 lainnya melakukan isolasi dan perawatan di rumah sakit.
Baca juga:
Sebaran Kasus Positif Covid-19 di 34 Provinsi 27 Mei 2021
Kemenkes Bakal Persiapkan Pasokan Obat dan Oksigen Antisipasi Lonjakan Covid-19
Jabar Jadi Provinsi Penambahan Kasus Covid-19 Tertinggi Per 27 Mei 2021
Kasus Covid-19 di Solo Landai, Gibran Waspadai Klaster Dekat Rumahnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19, Kemenkes Tambah Kapasitas Tempat Tidur di Ruang Isolasi