Satgas Covid-19 Siapkan Skenario Lonjakan Kasus Saat Natal dan Tahun Baru
Menurut Sonny, sejumlah negara dengan cakupan vaksinasi di atas 70 persen telah mengalami gelombang Covid-19 yang terus berulang.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi menyampaikan bahwa Indonesia telah memiliki skenario penanganan pandemi dalam beberapa bulan mendatang, khususnya menghadapi potensi terjadinya gelombang ketiga saat Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) nanti.
"Kalau sampai terjadi lonjakan di Januari, Indonesia akan kembali seperti di Juli. Mundur lagi, mengulang lagi seperti terjadi di banyak negara," tutur Sonny dalam webinar yang diselenggarkan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka bersama Kemenkominfo dan KPCPEN, Senin (13/12).
-
Kenapa kutipan semangat tahun baru itu penting? Setiap pergantian tahun memberikan kita kesempatan untuk merayakan pencapaian dan merenung pada perjalanan yang telah kita lalui.
-
Bagaimana cara merayakan natal dan tahun baru? Salah satu cara merayakan dua momentum bahagia ini adalah dengan saling memberikan ucapan.
-
Bagaimana cara menyambut tahun baru dengan semangat dan harapan baru? Mari sambut tahun baru,Dengan hasrat dan harapan baru.
-
Kenapa orang-orang mengucapkan selamat tahun baru? Tahun baru diharapkan bisa menjadi awal kehidupan yang lebih baik pula.
-
Bagaimana cara merayakan Natal dan Tahun Baru dengan cara yang spesial? Membuat rencana perjalanan untuk berkunjung ke tempat-tempat yang indah dan penuh suasana natal akan menambahkan kesan istimewa dalam liburan tahun baru.
-
Siapa yang baru saja merayakan ulang tahun ke-19? Remaja yang baru saja genap berusia 19 tahun ini menikmati momen bahagia reuni dengan teman-teman lamanya.
Menurut Sonny, sejumlah negara dengan cakupan vaksinasi di atas 70 persen telah mengalami gelombang Covid-19 yang terus berulang. Penyebab utamanya adalah protokol kesehatan yang diabaikan saat pembatasan gerak dan mobilitas dilonggarkan.
Menurutnya, masyarakat mulai mengabaikan pemakaian masker dan menjaga jarak. Padahal, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, dan memakai masker menjadi formula yang bisa memangkas risiko penularan Covid-19 hingga 80 persen.
"Jangan lengah. Nanti akan mundur lagi," jelas dia.
Meski begitu, lanjut Sonny, Indonesia akan dapat menuntaskan tahap pandemi dan mengubahnya menjadi endemi dengan upaya keras memperluas cakupan vaksinasi, protokol kesehatan yang terus diterapkan secara ketat, upaya mencegah masuknya varian baru, hingga mobilitas masyarakat yang tetap terkendali.
Dalam panduan WHO, Indonesia harus menggelar pemeriksaan paling sedikit terhadap 280 ribu orang per pekan dengan angka kasus baru paling tinggi 2.700 kasus per hari. Sementara, sejak Oktober 2021 pemeriksaan selalu di atas 200 ribu dan jumlah kasus baru selalu di bawah seribu.
"Indonesia diakui dunia sebagai salah satu negara dengan penanganan Covid terbaik di dunia. Karena kita belajar dari negara lain. di negara lain, saat kasus rendah, pelonggaran aktivitas diikuti pengabaian protokol kesehatan," ujar Sonny.
Sekretaris Komisi Pengabdian Masyarakat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Irawan Laliasa menambahkan, pihaknya telah menerima pendaftaran 20.603 Duta Kebiasaan Baru dalam rangka mempertahankan keberhasilan negara melawan pandemi Covid-19.
"Tugas utama mereka ikut mesosialisasikan protokol kesehatan, membantu pelacakan kontak erat, hingga membantu vaksinasi. Beberapa kwartir aktif terlibat proses vaksinasi. Sementara di berbagai kwartir hingga tingkat kecamatan dan gugus depan, sosialisasi kebiasaan baru masif dilakukan," kata Irawan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Baca juga:
Luhut Minta Warga Waspada Jelang Nataru: Pandemi Covid-19 Belum Usai
Menko Luhut: Jangan Gagah-gagahan ke Luar Negeri, Liburan Dalam Negeri Saja
Polisi Larang Perayaan Tahun Baru 2022 di Padang
Mutasi Omicron Bermunculan, Epidemiolog Saran Tetap Prokes Saat Libur Nataru
Bank Mandiri Siapkan Rp20 Triliun Antisipasi Kebutuhan Akhir Tahun