Satgas Pangan Polri Awasi Penyaluran Bantuan Pangan di Yogyakarta
Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri ini mengatakan monitoring dan evaluasi bantuan pangan juga dilakukan.
Satgas Pangan Polri langsung melototi kegiatan penyaluran cadangan pangan pemerintah (CPP) untuk pemberian bantuan pangan beras tahap ketiga di tiga kelurahan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ternyata, Satgas Pangan Polri menemukan ada yang belum maksimal dalam penyaluran bantuan tersebut.
Anggota Satgas Pangan Polri, Kombes Hermawan mengatakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) penyaluran cadangan pangan pemerintah dilakukan dengan Satgas Pangan Daerah Polda DIY, Badan Pangan Nasional, Kepala Kanwil Bulog serta jajaran Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Yogyakarta.
- Satgas Pangan Polri Sidak Gudang Jagung Grobogan, Ini Hasilnya
- Mengintip Kerja 10 Bulan Satgas P3GN Polri, Tangkap 38 Ribu Tersangka dan Sita 4,4 Ton Sabu hingga 2,1 Ton Ganja
- Satgas Urai Kemacetan Polri Disebar di Setiap Polda Mulai Banten hingga Jatim Sesuai Jam Rawan Macet
- Satgas Pangan Polri Belum Temukan Penimbunan Beras
Adapun, kegiatan monitoring dan evaluasi bantuan pangan pertama dilakukan di Kelurahan Rejo Winangun, Yogyakarta, tercatat ada 600 orang. Kemudian, bantuan pangan di Kelurahan Imogiri, Kabupaten Bantul tercatat ada 281 orang dan di Kelurahan Kebon Agung, Kabupaten Bantul tercatat ada 785 orang yang mendapatkan bantuan pangan.
“Mereka mendapat bantuan beras 10 Kg per keluarga dan Kantor Lurah dimanfaatkan untuk fasilitas tempat bantuan pangan. Masing-masing KPM sebelum mengambil bantuan pangan terlebih dahulu dilakukan verifikasi KTP dengan mencocokkan KPM yang sudah terdaftar di aplikasi,” kata Hermawan melalui keterangannya, Kamis (22/8).
Lalu, Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri ini mengatakan monitoring dan evaluasi bantuan pangan juga dilakukan di Kantor Wilayah Bulog Yogyakarta, yakni Gudang Bulog di Purwomartani, Gudang Bulog di Logandeng, Gudang Bulog di Triharjo, dan Gudang Bulog di Sendang Sari.
Adapun, Hermawan menyebut stok beras di Gudang Bulog Purwomartani sebanyak 3.187.350 kg, dan target penyaluran di Kota Jogja sebesar 272.360 kg dan realisasinya 51.100 kg. Kemudian targer penyalurang di Kabupaten Sleman sebesar 914.750 kg, tapi realisasi 473.710 kg, serta target di Kabupaten Bantul 475.630 kg dengan realisasi 245.280 kg.
Selanjutnya, Gudang Bulog di Logandeng stok beras 1.693.585 kg. Sedangkan, target penyalurang di Gunung Kidul sebanyak 1.083.940 kg, dengan realisasi 770.090 kg. Lalu, Gudang Bulog di Sendang Sari itu stok beras 1.347.990 kg, dengan targetnya 250 ribu dan realisasinya 114.360 kg.
“Gudang Bulog di Triharjo itu stok beras 1.349.540 kg. Target penyaluran bahan pangan di Kabupaten Kulon Progo 576.420 kg, dan realisasi 301.830 kg. Kemudian, target di Kabupaten Bantul itu 300 ribu kg, dengan realisasi 157.990 kg,” ungkapnya.
Dengan demikian, Hermawan mengatakan bantuan pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta tahap 1 dan tahap 2 tersalurkan 100%, sedangkan tahap 3 saat tersalurkan hanya 52%. “Hambatan saat ini masih 52% karena petugas yang membagikan bantuan pangan di Kelurahan sibuk, dengan kegiatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2024,” jelas dia.
Sementara, Hermawan menyebut stok beras di Kantor Wilayah Bulog DIY sebesar 7.578.465 kg, dengan target penyaluran bahan pangan di DIY sebanyak 3.873.100, dan realisasi penyalurannya sebanyak 2.078.330 kg.
“Target Bulog akan menyelesaikan sampai akhir bulan Agustus 2024 mencapai 100%, dan diharapkan bulan September tinggal verifikasi administrasi oleh BPK. Kanwil Bulog menggunakan Jasa distribusi Logistik dari JPL (Jasa Prima Logistik) sebagai pemenang lelang untuk distribusi bahan pangan,” pungkasnya.