Satgas Polusi Udara Polda Metro Jaya Sidak Pabrik di Tangerang yang Pakai Bahan Bakar Batubara
Polda Metro Jaya membentuk satuan tugas (satgas) guna mengurangi masalah polusi udara yang menyelimuti Ibu Kota dan sekitarnya.
Telah ada dua pabrik yang diambil sampel bahan bakarnya untuk dilakukan pengujian.
Satgas Polusi Udara Polda Metro Jaya Sidak Pabrik di Tangerang yang Pakai Bahan Bakar Batubara
Polda Metro Jaya telah membentuk satuan tugas (satgas) guna mengurangi masalah polusi udara yang menyelimuti Ibu Kota dan sekitarnya. Dengan melakukan sidak-sidak ke sejumlah pabrik yang kedapatan memakai bahan bakar batu bara.
"Kebetulan sudah melakukan pemeriksaan empat pabrik. Karena keterbatasan waktu baru dua yang kita periksa dan sisanya dilanjutkan oleh satgas yang ada di Polres kemarin," kata Kasatgas Pengendalian Pencemaran Udara Polda Metro Jaya Kombes Pol Nurcholis kepada wartawan Kamis (7/9).
- Jawaban Polda Metro Dituding Kubu Firli Pengusutan Kasus Pemerasan Upaya Lindungi Tersangka Kasus Suap Rel Kereta Api
- Polda Metro Minta Hakim Tolak Praperadilan Firli Bahuri: Penetapan Tersangka Sah
- Polda Metro Jaya Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Firli Bahuri di PN Jaksel
- Tugas Lengkap Satgas Pengendalian Pencemaran Udara Bentukan Heru Budi
Nurcholis menjelaskan dari serangkaian kegiatan yang dilakukan telah ada empat pabrik yang disidak. Telah ada dua pabrik yang diambil sampel bahan bakarnya untuk dilakukan pengujian.
"Jadi satgas yang dari Polda Metro Jaya ini sempat mengecek dua pabrik yang ada di tangerang kota. Kebetulan yang saya cek bahan bakarnya menggunakan bahan batubara,"
ujar Kasatgas Pengendalian Pencemaran Udara Polda Metro Jaya Kombes Pol Nurcholis.
Merdeka.com
Oleh sebab itu, Nurcholis menyampaikan saat ini pihaknya masih menunggu hasil kandungan pembuangan dari samuel pabrik oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Puslabfor.
"Kita tidak punya alat itu, alat itu yang dimiliki hanya KLH dan Puslabfor untuk menguji alat itu dan menguji polutan yang dikeluarkan cerobong asap dari pabrik tersebut," jelasnya.
Selain pengambilan sampel, kata Nurcholis, pihaknya juga memulai memeriksa administrasi dari setiap pabrik. Sebagai pengecekan ketertiban dari pabrik, atas rekomendasi yang telah diberikan.
"Kalo emang data itu sudah menyebutkan bahwa secara berkala sudah dilakukan sidak. Ternyata sudah ada teguran di rekomendasi itu tidak dilaksanakan ini langkah terakhir Ultimum remedium tadi untuk menindak tadi. Ini kan terus berjalan melakukan sidak ini,"
kata Nurcholis.
Lebih lanjut, Nurcholis juga menjelaskan tujuan dibentuknya satgas menyusul buruknya kualitas udara di DKI Jakarta dan sekitarnya. Sebagai upaya penegakan hukum terhadap pabrik-pabrik di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
"Jadi ini merupakan tindak lanjut dari perintah atau instruksi dari bapak kapolri maupun bapak kapolda kaitannya dari kabut asap ataupun polusi udara yang ada di DKI, jadi kita memerlukan langkah-langkah yang konkret untuk mitigasi apa, sebab-sebab yang ada di DKI ini," katanya.