Satgas Ungkap Kendala yang Sebabkan Jumlah Testing Covid-19 di Indonesia Belum Merata
Faktor utamanya yaitu sebaran laboratorium di sejumlah daerah tidak seperti di kota besar. Selain itu, keterbatasan SDM yang mumpuni untuk melakukan testing.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah, mengungkap kendala jumlah testing Covid-19 belum merata di semua provinsi. Salah satunya keberadaan laboratorium belum tersebar dengan baik.
"Sebaran laboratorium tidak merata, provinsi besar memiliki sebaran lab yang cukup banyak, seperti di DKI, Jatim, Jabar, tapi lain halnya dengan Aceh, Riau, atau Jambi, jumlah labnya kurang dari 10, itu juga menjadi faktor," kata Dewi saat jumpa pers di Gedung BNPB Jakarta, Rabu (2/12).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Faktor lainnya, keterbatasan jumlah dan kapasitas SDM yang mumpuni melakukan testing penyakit infeksius. Menurut Dewi, proses pengetesan Covid-19 memiliki beberapa titik krisis sehingga berpengaruh terhadap sampel diuji.
"Jadi SDM harus mumpuni dalam pengambilan dan pengiriman sampel, mereka harus bisa menjaga kualitasnya dan memastikan alat pengujian berjalan baik dengan logistik yang cocok," ungkap Dewi.
Dewi menambahkan, komitmen SDM penguji sampel dan kualitas laboratorium bervariatif yang berbeda dari jumlah tes dilakukan perharinya bisa cenderung berbeda, antara tes dilakukan pada hari biasa dan akhir pekan. Dewi mengamati, angka di akhir pekan jumlah sampel diuji bisa lebih rendah ketimbang hari biasa.
"Jadi ini dibutuhkan komitmen agar bisa merata antara yang dites setiap harinya, agar antara data akhir pekan dan hari biasa jumlahnya bisa sama, tidak terjadi penurunan," jelas Dewi.
Reporter: M Radityo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pemkab Bogor Perbanyak Tes PCR untuk Tingkatkan Penanganan Covid-19
Lewat Live Instagram, Anies Sampaikan Agenda Kegiatan dan Isolasi Mandiri
4 Gubernur Diserang Covid-19
Bupati Bogor Ade Yasin Sembuh dari Covid-19
Virus Corona Sudah Ada di AS Sebelum Jadi Wabah di China dan Menyebar ke Dunia
Dinkes DKI Harap Hasil Tes Usap di Pengungsian Banjir Selesai Dalam Waktu 8 Jam