SBY gelar rapat bahas longsor di PT Freeport
Rapat dihadiri Menteri ESDM, Panglima TNI, Kapolri, Mensesneg, dan Seskab dan Menakertrans.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar rapat mendadak untuk memantau perkembangan terakhir terkait longsor di PT Freeport, Timika. Peristiwa itu telah menewaskan 11 pekerja dan masih mengubur 17 orang lainnya.
"Kita hari ini melaporkan perkembangan yang paling akhir setelah kita terus menerus memonitor per jam. Saya dua kali batal ke sana, hari jumat batal karena suasana dan iklimnya, kedua minggu kemarin tidak jadi karena memang semua energy Freeport fokus di situ sehingga tidak boleh diganggu," ungkap Menakertrans, Muhaimin Iskandar di Kantor Presiden, Senin (20/5).
Rapat ini berlangsung sekitar pukul 11.15 WIB yang juga dihadiri Menteri ESDM Jero Wacik, Seskab Dipo Alam, Mensesneg Sudi Silalahi, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo.
Sampai saat ini, upaya evakuasi masih terus dilaksanakan untuk menyelamatkan para korban yang masih tertimbun. 5 Pekerja yang mengalami luka parah serta kritis sudah dibawa ke Jakarta untuk mendapat tindakan medis yang lebih memadai.
"Upaya terus kita lakukan melalui ahli-ahli pertolongan baik dalam maupun luar negeri. Kemudian seluruh kegiatan usaha Freeport dihentikan total, semua konsen pada penyelamatan melalui teknik dan metode pengiriman oksigen. Oksigen kemudian dikirim ke dalam terus menerus dilakukan upaya evakuasi," ungkapnya.
Muhaimin mengaku, terkejut dengan longsor yang terjadi di dalam area kerja PT Freeport Indonesia, sebab pelaksanaan Ketiga di perusahaan itu termasuk memadai. Pemerintah pun sedang melaksanakan proses investigasi atas kecelakaan kerja yang menimpa puluhan karyawannya.
"Sampai hari ini, investigasi masih terus kita lakukan, apa penyebabnya karena dalam kacamata kita Freeport paling disiplin dalam K3. Kita minta ESDM untuk lebih proaktif lagi, karena kementerian ESDM yang bisa mengaudit dalam kapasitas pelaksanaan tambang," tandasnya.