SBY pimpin rapat di DPP Demokrat, bahas kongres 2015?
Rapat pengurus harian membahas soal isu politik terkini seperti Perppu Pilkada termasuk Kongres 2015.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar rapat internal bersama pengurus harian DPP partai. Rapat dijadwalkan mulai pukul 15.00 WIB, namun hingga Pukul 15.30 WIB SBY belum tampak di markas partai bintang mercy itu.
Pantauan merdeka.com, Kamis (11/12), sejumlah elite partai mulai berdatangan ke Kantor DPP Partai Demokrat yang terletak di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Salah satu yang sudah tampak hadir Wakil Ketua Komisi III DPR Benny K Harman yang mengenakan jas biru khas Partai Demokrat.
Menurut informasi yang diperoleh, SBY akan memimpin rapat pengurus harian untuk membicarakan isu politik terkini. Seperti Perppu Pilkada sampai rencana penyelenggaraan Kongres yang dikabarkan bakal dipercepat sekitar Februari 2015.
"Rapat pengurus harian, juga bahas soal kongres," kata sumber internal Demokrat yang ogah disebutkan namanya.
Seperti diketahui, sejumlah desakan dari daerah muncul untuk mendukung SBY kembali didaulat menjadi ketua umum dalam kongres nanti. Akan tetapi, tidak semua sepakat, ada juga yang tidak setuju SBY jadi ketua umum.
Salah satu pendiri Partai Demokrat Ahmad Mubarok misalnya. Dia mengakui jika memang ada wacana mencalonkan SBY kembali di Kongres nanti. Namun dia mengingatkan, dahulu SBY ingin jabat jadi ketua umum hanya saat partai dalam keadaan darurat saja.
"Itu kan baru aspirasi. Pak SBY dari awal sudah bilang, saya hanya darurat jadi ketua umum," kata Mubarok saat berbincang, Kamis (11/12).
Mubarok menilai, seorang SBY sudah tidak pantas lagi duduk sebagai ketua umum. Sebab, SBY adalah seorang mantan presiden dan bukan lagi tempatnya bekerja di lapangan seperti ketua umum.
"Dinamika ada yang penjilat, ada yang objektif, ada yang ingin menempatkan Pak SBY di tempat lebih tinggi, karena ketum berarti di lapangan, kan mantan presiden maqom-nya sudah lebih tinggi lagi," terang Mubarok.
Namun ketika ditanya, jabatan apa yang pantas diduduki oleh SBY selain ketua umum, Mubarok sulit menjawab. Dia hanya menilai jika sosok SBY cukup menjadi sumber inspirasi bagi kader Demokrat, bukan ketua umum.
"Yah sumber inspirasi," pungkasnya.
Baca juga:
Fraksi Demokrat: Tak satupun yang menolak SBY jadi ketum lagi
Ahmad Mubarok sebut SBY tak pantas lagi jadi ketum Demokrat
Mayoritas DPC Demokrat disebut kompak dukung SBY jadi ketum lagi
Di Kongres Demokrat 2015, SBY dituding bakal tiru cara Ical
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kapan Surya Paloh bertemu dengan Prabowo dan menegaskan dukungan NasDem terhadap pemerintahannya? Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4). Dalam pertemuan itu, Surya Paloh menegaskan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo dengan Gibran Rakabuming Raka nanti
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Bagaimana hubungan Budi Djiwandono dengan Prabowo Subianto? Budi adalah anak dari Joseph Sudrajad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati Djojohadikusumo. Sang ibu merupakan kakak dari Prabowo Subianto.