Sebabkan bocah tersedot pompa kolam renang, pengelola akui kesalahan
Pengelola menghidupkan pompa sirkulasi karena 3 minggu air dari instalasi pengolahan air limbah (IPAL) kurang bagus.
Ronald Manurung, ayah dari Kevin Manurung, bocah laki-laki yang tersedot pompa sirkulasi kolam renang Club Citra Gran Cibubur, Bekasi, Jawa Barat mengatakan, pengelola mengakui pihaknya kurang hati-hati dalam menghidupkan mesin tersebut. Pernyataan tersebut diungkapkan pengelola saat kedua pihak mengadakan pertemuan pada Sabtu (11/7).
"Dari hasil pertemuan dengan team pengelola hari ini sudah dipastikan memang ada kekurang hati-hatian pengelola menghidupkan pompa untuk sirkulasi utama," tulis Ronald melalui akun Facebook-nya,
Ronald menjelaskan, pengelola menghidupkan pompa sirkulasi karena sudah tiga minggu kondisi air dari wastewater treatment plant (WWTP) atau instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang menjadi sumber air kolam renang kurang bagus. Melihat kondisi itu, pengelola memutuskan memutar ulang dengan cara menyaring air kolam yang sama.
"Mereka tidak menyadari resiko yang bisa timbul dengan cara ini. Akhirnya mulai hari ini (11/7) pengelola kembali menggunakan air dari WWTP."
Sebelumnya diberitakan, saat berenang di Club Citra Gran Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, Kevin Manurung tersedot selama tujuh menit di dasar kolam sebelum akhirnya bisa diselamatkan dan diangkat oleh saudaranya. Saat diangkat dari kolam, kondisi Kevin telah pingsan dan tubuhnya membiru.