Sebaran Potensi Kemacetan Arus Mudik di Jalan Arteri Jabar
Pergerakan masyarakat pada musim mudik tahun 2022 secara nasional diprediksi mencapai 85 juta jiwa. Jawa Barat menjadi salah satu tujuan maupun perlintasan. Bagi anda yang mudik, sejumlah informasi sudah dihimpun mengenai potensi kemacetan atau penumpukan kendaraan.
Pergerakan masyarakat pada musim mudik tahun 2022 secara nasional diprediksi mencapai 85 juta jiwa. Jawa Barat menjadi salah satu tujuan maupun perlintasan. Bagi anda yang mudik, sejumlah informasi sudah dihimpun mengenai potensi kemacetan atau penumpukan kendaraan.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah menyusun hal-hal yang disoroti menghadapi lebaran tahun ini. ada beberapa zona daerah yang sudah dipetakan.
-
Bagaimana para peneliti menyelidiki benda misterius tersebut? Para peneliti menggunakan lengan robot untuk menyelidiki objek misterius ini secara lebih detail.
-
Siapa Umuh Muchtar? Umuh Muchtar atau biasa disapa Haji Umuh merupakan mantan Manajer klub Liga 1 Indonesia, Persib Bandung. Saat ini ia menjabat sebagai Komisaris di PT Persib Bandung Bermartabat (PBB)
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Bagaimana para ilmuwan meneliti lukisan gua tersebut? Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh arkeolog Indonesia Adhi Augus Oktaviana menggunakan teknik yang disebut pencitraan seri U ablasi laser, yang menurut mereka dalam penelitian tersebut adalah “aplikasi baru dari pendekatan ini”.
-
Kenapa Danis Murib ditembak mati? Komando Operasi Gabungan Wilayah (Kogabwilhan) III di Distrik Bibida Kabupaten Paniai menembak mati seorang desertir TNI karena tergabung dalam Organisasi Papua Merdeka (OPM).
1. Wilayah 1 mencakup Bogor, Cianjur dan Bekasi
Di ruas jalan Bekasi–Karawang; Gandaria–Bogor; dan Ciawi–Puncak, potensi potensi kemacetan terjadi di beberapa titik. Di antaranya, Simpang Empat–Cikarang; Pertigaan Pasar–Cimanggis Cisalak; Simpang Empat dan Tiga–Tol Ciawi; Taman Safari. Kemudian, di jalur Cianjur–Puncak potensi kematecan di lokasi Pasar Cipanas.
Berlanjut di jalur Padalarang-Cianjur potensi kemacetan terjadi di Pasar Ciranjang dan Cianjur/Ramayana. Lalu jalur Bogor-Cigelung, Darmaga, Leuwiliang dan Kemang-Kadunghalang potensi kemacetan terjadi di pasar dan terminal.
Jalur Narogong-Cibinong potensi kemacetan terjadi di Pasar Cibinong, Citeureup, Gunung Putri, Cileungsi. Kemudian jalur Cileungsi-Cibeet potensi kemacetan terjadi di Pasar dan Terminal Cileungsi.
2. Wilayah Sukabumi
Di jalur Sukabumi-Cibadak potensi kemacetan terjadi di Pasar Cibadak, Terminal Cisaat. Lanjut di jalur Ciawi-Benda-Cibadak, potensi kemacetan terjadi di Pasar dan Terminal Ciawi, tanjakan Cimande. Sedangkan jalur Cianjur-Sukabumi potensi kemacetan terjadi di tanjakan Gekbrong, pasar dan terminal Sukaraja.
3. Wilayah Bandung, Subang, Purwakarta dan Karawang
Jalur Bandung (Kopo)-Soreang potensi kemacetan di kawasan pabrik. Lalu jalur Soreang-Ciwidey-Rancabali-Cidaun potensi kemacetan di titik terminal soreang, objek wisata kolam renang Saung Abah, Kawah Putih dan destinasi wisata Patenggang.
Lanjut, Jalur Bandung-Bojongsoang-Pangalengan-Cukul, potensi kemacetan terjadi di Pasar Dayeuhkolot dan Pasar Banjaran. Sedangkan jalur Cimareme-Batujajar-Soreang kepadatan kendaraan bisa disebabkan oleh terminal bayangan hingga kawasan pabrik.
Di jalur Terusan Buah Batu-Bojongsoang-Munjul-Ciparay-Majalaya-Cijapati, potensi kemacetan atau kepadatan kendaraan terjadi di titik Pasar Batujajar, Pasar Ciparay, Pasar Majalaya.
Berlanjut ke jalan Setiabudi-Lembang-Bandung dan Bandung-Cagak-Subang, potensi kepadatan kendaraan karena banyaknya akses masuk khususnya kawasan wisata. Ini pun diprediksi terjadi di jalur Purwakata-Jatiluhur karena sama-sama kawasan wisata.
Kemudian, di jalur Subang-Pagaden-Pamanukan dan Sadang-Cipeundeuy-Subang kepadatan terjadi karena adanya pengalihan arus lalu lintas Pantura.
4. Wilayah Sumedang, Garut
Di jalur Cileunyi-Sumedang kepadatan terjadi di beberapa titik. Di antaranya, Pasar dan Terminal Tanjungsari, Cadas Pangeran, Simpang Empat Polres Sumedang. Sedangkan di jalur Nagreg-Garut kemacetan terjadi karena banyaknya persimpangan.
5. Wilayah Tasikmalaya, Ciamis dan Kuningan
Jalur Nagreg-Rajapolah kemacetan terjadi karena banyaknya persimpangan. Lalu Jalur Ciawi-Malangbong titik yang menjadi perhatian adalah Tanjakan Gentong. Sedangkan di jalur Ciamis-Cikijing titik potensi macet di Pasar Tumpah Panawangan.
Lalu di Jalur Cirebong-Kuningan potensi kemacetan terjadi di Pasar Cilimus, Wisata Linggarjati dan Pasar Keramat Mulya. Terakhir, di kawasan Pangandaran terjadi di titik menuju kawasan wisata.
6. Wilayah Cirebon, Indramayu dan Majalengka
Di wilayah ini, titik yang menjadi potensi kemacetan terjadi di sejumlah pasar. Contohnya, Jalur Sewo-Lohbener titiknya di Pasar Parean, Pasar Eretan, Pasar Patrol, Pasar Sukra.
Jalur Lohbener-Jatibarang potensi kemacetan terjadi di Pasar dan Jembatan Jatibarang. Begitu pula dengan jalur Palimanan-Jatibarang, Palimanan-Cirebon, hingga Kuningan-Cikijing, pasar di jalur tersebut berpotensi menyebabkan kepadatan lalu linta.
Dominasi Mobil
Sementara itu, mobil diprediksi tetap mendominasi sebagai pilihan dalam musim mudik lebaran tahun ini. Wilayah Jawa Tengah paling banyak menjadi tujuan para pemudik.
Mobil diprediksi mencapai 28,6 persen sementara motor sekitar 21,5 persen. Sisanya menggunakan kendaraan angkutan umum seperti bus kota (17,38 persen), kereta api (9,7 persen), pesawat (8,13 persen) dan sisanya lewat jalur laut/sungai.
Jumlah pemudik pada momen Idul Fitri tahun 1443 H/2022 secara nasional diprediksi mencapai 85,5 juta orang. Dari jumlah itu, sekitar 14,9 juta orang pemudik akan masuk atau bertujuan ke wilayah Jawa Barat (Jabar) di luar wilayah Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek), atau sekitar 17,2 persen dari total pemudik.
Sementara pemudik yang akan masuk wilayah Jakarta plus Bodebek akan mencapai 5,9 juta orang atau sekitar 7,0 persen. Kemudian, tujuan pemudik terbanyak masih ke wilayah Jateng dengan perkiraan mencapai 27,5 persen atau sekitar 23,5 juta orang, Jatim 16,8 juta orang atau 19,6 persen.
Warga Jabar yang akan keluar pada momen Idul Fitri tahun ini akan mencapai 9,2 juta orang. Sementara Jakarta plus Bodebek mencapai 14 juta orang.
Puncak mudik akan terjadi pada tanggal 29 dan 30 April. Sementara untuk puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada 8 Mei 2022. Diperkirakan lonjakan kendaraan akan terjadi pada pukul 07.00 - 09.00 WIB.
"Pemudik yang akan melintas Jabar diperkirakan mencapai 4,5 juta orang. Melintasi jalan arteri, hingga jalur alternatif dan terutama jalan tol," ujar Kepala Dinas Perhubungan Jabar A. Koswara.
Diperkirakan, pemudik dengan mobil akan memilih istirahat di rest area baik di dalam jalan tol atau jalan arteri. Sementara pemotor akan memilih istirahat di kawasan SPBU.
"Kami mengantisipasi penumpukan kendaraan saat istirahat, baik di rest area dan SPBU, agar tidak mengganggu lalu lintas," ujarnya.
Total personel Dishub, baik di tingkat Jabar hingga kabupaten/kota yang akan bertugas selama arus mudik dan balik mencapai sekitar 5.000 orang. Personel akan diturunkan di jalur mudik hingga di posko-posko sepanjang jalur mudik di Jabar.
Dishub Jabar sendiri telah melakukan sejumlah antisipasi selama momen mudik, di antaranya menyediakan informasi terpadu angkutan Lebaran Si Manis dan menyiarkan secara langsung (live streaming) kondisi lalu lintas, melalui radio dan internet.
Menyiapkan posko mudik di terminal bandara, dermaga dan rest area dengan total 42 titik.
Baca juga:
Pemudik Wajib Tahu, Titik Rawan Macet dan Kecelakaan di Garut
Wajib Tahu, Ini Prediksi Kondisi Tol Semarang Saat Arus Mudik
Warga Medan Catat, Ada Empat Rute Mudik Gratis Disediakan Pemkot
Sambut Pemudik, Tol Solo-Ngawi Tambah 195 Toilet di 6 Rest Area
20 Petugas Akan Periksa Sertifikat Vaksin Booster Pemudik di Terminal Cikarang