Sebelum ABK diculik, operator TB Charles 00 sudah diperingatkan
Namun, pihak perusahaan ngotot dan menyatakan siap menanggung segala risiko.
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelayaran (KSOP) Samarinda menyatakan sudah mengingatkan kepada PT Rusianto Bersaudara, pemilik TB Charles 00, soal jalur pelayaran yang rawan perompak di perairan Filipina Selatan. Namun demikian, pihak perusahaan tetap ngotot berlayar dan menyatakan siap menanggung risiko.
Menurut Kepala KSOP Samarinda, Kolonel Laut Yus K Usmany, dia menerbitkan surat edaran kepada seluruh perusahaan pelayaran, nakhoda, dan operator kapal berbendera Indonesia yang menuju ke Filipina. Isinya supaya menghindari daerah perairan rawan konflik di Filipina Selatan dan perairan Malaysia Timur. Surat itu diterbitkan pada 22 April lalu.
Kemudian, pada 31 Mei, PT Rusianto Bersaudara membuat surat pernyataan bermeterai terkait dengan edaran itu, sebagai persyaratan izin berlayar ke Filipina. Dalam surat pernyataan PT Rusianto Bersaudara menyebutkan, apabila dalam pelayaran nanti terjadi hal-hal tidak diinginkan, maka perusahaan akan bertanggung jawab sepenuhnya.
"Dalam surat pernyataan juga begitu, tanggung jawab apabila terjadi suatu hal melanggar area zona konflik. Indikasinya, TB Charles masuk ke zona konflik dari Filipina. Surat itu ditandatangani Manajer Sertifikasi perusahaan, Roy Iswanto tanggal 31 Mei 2016. Artinya, ABK TB dan perusahaan sudah kita ingatkan," sebut Usmany.
Meski demikian, keterangan lengkap akan didapat dari enam ABK TB Charles yang dilepaskan, dijadwalkan bersandar di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, malam ini. Rencananya mereka akan dibawa ke Samarinda, menemui keluarga masing-masing.
"Nanti akan diperjelas oleh ABK yang selamat dan tiba di Samarinda nanti," sebut Usmany.