Sebelum jatuh, penumpang heli Basarnas sempat lambaikan tangan
Sebelum jatuh, penumpang heli Basarnas sempat lambaikan tangan. Djarot menyatakan, saat ini tim gabungan dari Basarnas, BPBD Kabupaten Temanggung, TNI-Polri sedang melakukan upaya penyisiran. Namun, karena kondisi cuaca masih berkabut, mempersulit upaya proses evakuasi.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Djarot Padakova mengungkapkan, berdasarkan kesaksian warga, helikopter jenis Dolphin milik Basarnas sebelum menabrak Gunung Butak di Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, sempat goyang-goyang di udara.
Bahkan, saat itu, ada penumpang yang sempat melambai-lambaikan tangan kepada warga sesaat sebelum heli jatuh dan menabrak tebing Gunung Butak.
"Berdasarkan kesaksian warga heli terbang rendah dan goyang-goyang. Penumpangnya sempat melambaikan tangan. Tidak berapa lama, heli kemudian jatuh sekira pukul 16.00 WIB," tegas Djarot saat dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (2/7) malam.
Djarot menyatakan, saat ini tim gabungan dari Basarnas, BPBD Kabupaten Temanggung, TNI-Polri sedang melakukan upaya penyisiran. Namun, karena kondisi cuaca masih berkabut, mempersulit upaya proses evakuasi.
"Saat ini cuaca di sekitar tempat jatuhnya heli berkabut dan turun hujan akibatnya proses evakuasi agak sulit dilakukan," terang Djarot.
Djarot menambahkan, untuk berupaya mengevakuasi korban, Polda Jateng dan Polres Temanggung mengerahkan sebanyak 2 pleton personel guna melakukan proses evakuasi dan menemukan para korban.
"Soal berapa korbannya pastinya masih simpang siur. Ada yang menyatakan 8 orang, ada juga yang menyatakan 9 orang penumpang heli yang menjadi korban. Makanya, kita masih berupaya terus ke TKP untuk memastikan jumlah korban," ungkap Djarot.
Yang pasti, Djarot menambahkan, kondisi heli usai jatuh dan menabrak Gunung Butak dalam kondisi hancur dan baling-balingnya lepas.
"Kondisi heli pecah dan hancur, baling-balingnya lepas dari heli," pungkas Djarot.