Sebelum Pepen ditikam pemuda mabuk, keluarga dapat firasat buruk
Pepen pun dikenal tidak pernah membuat masalah.
Efendi alias Pepen (35), marbot masjid yang tewas karena ditikam pemuda mabuk di Jalan Kavling Pemda Bawah, RT 4/6, Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, dikenal keluarganya sebagai orang yang baik dan taat beribadah.
"Pepen baik banget, dia suka bantu-bantu warga dan membersihkan masjid, walaupun dia punya banyak tato di tangan," jelas Akbar, adik Pepen, Minggu (20/9).
Menurutnya, meski lama tinggal di sini, Pepen tetap sopan, baik dengan warga lama maupun pendatang. Dia tidak pernah membuat masalah.
"Makanya saya tidak nyangka, dia tewas dikeroyok oleh orang yang tidak pernah bermasalah dengannya," katanya.
Akbar mengaku, sebelum kakaknya tewas, dia sempat merasakan firasat. Wajah Pepen, menurutnya berbeda dari biasanya.
"Sore hari sebelum kejadian, dia pulang habis jualan stiker. Wajahnya beda, agak lesu gitu, saya ngerasa enggak enak. Sampai dia 'bilang ngapain loe ngeliatin muka gue'," paparnya.
Jenazah Pepen tiba di rumah duka sekitar pukul 15.05 WIB setelah diautopsi kepolisian. Melihat jenazah tersebut, pihak keluarga korban sempat histeris dan menangis.
Para tetangga pun turut bersedih atas kematian marbot itu. Setelah disalatkan, jenazah Pepen langsung dibawa ke TPU Palem Semi untuk dimakamkan.
Baca juga:
2 Bulan buron, pembunuh sadis warga Cigudeg Bogor ditangkap polisi
Mayat janda muda yang ditemukan di pinggir tol dibunuh mantan suami
Hendak kabur saat ditangkap, 2 pembunuh Feny di Kediri ditembak
Anggota TNI AL ditemukan tewas, diduga dibunuh rekannya sendiri
Baru melahirkan, pembantu di Denpasar tusuk-tusuk bayinya sendiri
Kasus janda muda yang ditemukan tewas di seberang tol masih gelap
Ini motif kelompok Santoso penggal 2 petani di Poso
-
Kapan bencana banjir lumpur terjadi di Tangerang Selatan? Bencana banjir lumpur dikarenakan jebolnya tanggul Situ Gintung yang berlokasi di Tangerang Selatan menimbulkan berbagai macam penyakit bagi penduduk sekitar.
-
Bagaimana proses pengolahan tinja menjadi pupuk di Tangerang? Untuk dijadikan pupuk, tinja yang masih bercampur dengan air dan lumpur akan ditampung untuk dikeringkan. Setelahnya air akan diolah menjadi kondisi baik dan lumpur serta tinja akan menjadi pupuk.
-
Kenapa penonton konser di Tangerang marah dan membakar panggung? Kesal sudah membeli tiket namun tidak bisa menonton band idola, sejumlah penonton konser mengamuk. Mereka hilang kendali, menumpahkan kekesalan dengan membakar sound system dan panggung. Harga tiket yang dibanderol Rp115.000 makin menambah kekesalan mereka.
-
Siapa yang mengelola pengolahan tinja menjadi pupuk di Tangerang? Rupanya di Kota Tangerang, limbah buang ini diolah menjadi pupuk oleh Dinas Perumahan dan Pertanahan (Disperkimtan).
-
Apa yang dilakukan dengan tinja yang disedot dari rumah warga di Tangerang? Tinja yang disedot rupanya tidak dibuang sembarangan, ternyata diolah menjadi pupuk gratis untuk warga.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.