Sebelum tewas, siswa SD dianiaya senior sempat demam dan kejang
"Malahan dia itu lucu karena tubuhnya gemuk. Jadi saya sempat tidak percaya kalau Renggo meninggal dunia."
Ulah sadis tiga siswa SDN 09 Makasar Jakarta Timur menganiaya Renggo Kadapi hingga tewas menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Dalam kejadian itu, satu anak merupakan pelaku utama sedangkan dua orang lainnya hanya membantu.
Peristiwa penganiayaan ini bermula saat jam istirahat tiba, pelaku SY salah satu kakak kelas korban tidak terima saat Renggo menyenggol jajanan pisang goreng miliknya sampai terjatuh. Saat itu, pelaku membuntuti korban sampai ke kelasnya, habis itu dipukuli.
Akibat kasus penganiayaan tersebut, menurut bapak kandung korban, Yurhanis, pembuluh darah korban sampai pecah.
"Itu saya ketahui pada waktu jenazah Renggo mau dimandikan tapi dari mulutnya mengeluarkan darah segar. Jadi saya yakin, pasti pembuluh darahnya pecah gara-gara dianiaya," kata Yurhanis, Minggu (4/5).
Atas kasus ini, Yurhanis tidak terima dan akan melaporkan kasus penganiayaan terhadap Renggo kepada polisi. "Karena habis dipukul itu demam tinggi terus malamnya kejang-kejang. Saya sangat kaget apalagi anak saya sampai meninggal. Ini sudah termasuk perbuatan kriminal," jelas Yurhanis.
Handika Putra Nugraha (15), sahabat Renggo mengaku tidak percaya saat mengetahui kabar meninggal temannya. Terlebih lagi, Renggo meninggal lantaran dianiaya teman sekolahnya sendiri.
"Saya dapat kabar tadi pagi. Masak sih Renggo meninggal. Saya kok enggak percaya gitu," katanya.
Bocah yang akrab disapa Dika ini mengatakan, Renggo adalah teman sepermainannya sejak lama. Biasanya, keduanya sering bermain internet di Warnet.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Di mana Sekolah Gendhis? Sekolah Gendhis berada di Magelang, Jawa Tengah.
-
Apa bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan di sekolah? Korban diduga telah melakukan pelecehan terhadap para siswi di sekolah.
-
Kenapa ucapan kelulusan sekolah dianggap penting? Ucapan tersebut juga menjadi penyemangat untuk membantu mereka ketika mereka memulai tahap kehidupan selanjutnya.
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.
"Selain itu saya juga suka main bola dan petak umpet sama dia. Dia juga enggak nakal kok. Malahan dia itu lucu karena tubuhnya gemuk. Jadi saya sempat tidak percaya kalau Renggo meninggal dunia," terang Dika.
Dika menjelaskan, setiap kali bermain Renggo suka bercanda. Meski terkadang usil, namun bagi dirinya Renggo adalah teman yang baik. Maka dari itu, meninggalnya Renggo akibat dipukuli teman sekolahnya seolah membuat dia tidak percaya.
"Saya masih enggak percaya Renggo meninggal. Masih anak kecil kan soalnya," kata Dika.
Setahu dia, teman bermain Renggo jumlahnya cukup banyak dan kebanyakan mereka sering bermain di sekitar empang dekat Kampung Baru. Renggo juga gemar bermain layangan maupun berlarian dengan teman-temannya. Dia mengaku sejak lama menjadi teman bermain Renggo ketika masih sama-sama sekolah di SDN 09 Makasar.
"Sampai saya sekarang pindah rumah ke Jatiwaringin Halim, juga masih sering datang ke sini untuk bermain sama dia," kata Dika.
Seperti diberitakan, Renggo, siswa kelas V SDN 09 Kampung Makasar, Jakarta Timur, tewas dianiaya teman sekolahnya. Dia dipukuli sampai meninggal dunia hanya karena menjatuhkan jajanan pisang goreng kakak kelasnya yang dibeli seharga Rp 1.000.
Dia dipukuli saat memasuki jam istirahat di sekolahnya, pada Senin (30/4) kemarin. Akibatnya pun fatal, bocah berusia 11 tahun ini merenggang nyawa setelah tergolek sakit di rumahnya.