Sebulan berlalu, polisi belum tangkap pelempar molotov ke rumah Mardani PKS
Pihak Polres Bekasi Kota mengaku masih berupaya mencari para pelaku pelemparan bom molotov ke rumah politisi PKS, Mardani Ali Sera. Hingga satu bulan kejadian, polisi pun mengaku belum menemukan titik terangnya, meskipun sering berkomunikasi dengan Mardani.
Pihak Polres Bekasi Kota mengaku masih berupaya mencari para pelaku pelemparan bom molotov ke rumah politisi PKS, Mardani Ali Sera. Hingga satu bulan kejadian, polisi pun mengaku belum menemukan titik terangnya, meskipun sering berkomunikasi dengan Mardani.
"Sudah komunikasi tapi benang merah belum ada lah," kata Kapolres Bekasi Kota Kombes Indarto saat dihubungi, Minggu (26/8).
-
Apa yang disampaikan oleh PKS terkait putusan MK ? "Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024,”
-
Bagaimana PKS menanggapi putusan MK? Putusan Mahkamah Konstitusi terhadap sengketa Pilpres 2024, bersifat final dan mengikat, meski tak sepenuhnya sesuai dengan harapan. Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Siapa yang didatangkan PSIS Semarang? Pada Selasa (14/11), PSIS Semarang resmi datangkan pemain baru mereka, Evan Dimas Darmono dari Arema FC.
-
Apa alasan PKS mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman? "Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar," pungkasnya.
Lebih lanjut perihal barang bukti yang dimiliki, salah satunya sisa bom molotov. Indarto mengatakan, hingga kini sidik jari pelaku belum diketahui. "Belum ada yang keangkat (sidik jari pelaku)," kata Indarto.
Saat ditanya soal apakah kejadian yang menimpa Mardani ada hubungannya dengan yang terjadi di rumah caleg PDIP Kapitra Ampera, dia belum bisa memastikan. "Belum, motif kita juga belum tentukan," pungkasnya.
Aksi pelemparan molotov ke rumah Mardani terjadi pada Kamis (19/7) dini hari. Dalam kasus tersebut, polisi menyita barang bukti berupa satu botol utuh berisi minyak dengan sumbu kain, serta satu botol yang ujungnya sudah terbakar.
Baca juga:
Pengungkapan kasus teror kepada sejumlah tokoh masih gelap
Sebelum rumah dilempar molotov, Kapitra bilang pernah dapat ancaman
Polisi belum lihat keterkaitan pelemparan molotov ke rumah Mardani dan Kapitra
Polisi gandeng Jepang buru pelempar molotov rumah Mardani Ali Sera
PDIP minta Kapitra Ampera laporkan pelemparan molotov ke polisi
Ketua GNPF soal rumah Kapitra dilempar molotov: Demi Tuhan saya enggak tahu