Sedang Cari Ikan, Warga Mukomuko Tewas Diserang Buaya
Jasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Jasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
-
Apa itu "Kijang Buaya"? Generasi pertama ini dijual Rp 1,3 juta per unit. Dikenal dengan sebutan \"Kijang Buaya\".
-
Apa itu Burayot? Di Garut, terdapat satu makanan tradisional khas Sunda yang cukup legendaris dan masih diburu banyak orang, yaitu burayot. Makanan ini dapat ditemukan di beberapa kecamatan, sepeti Leles, Kadungora, hingga Wanaraja. Kudapan khas ini terbuat dari tepung beras dengan perpaduan gula merah.
-
Di mana buaya biasanya tinggal? Buaya menyebar luas di berbagai habitat, termasuk sungai, danau air tawar, muara air asin, laguna, dan rawa bakau.
-
Dimana mumi buaya ini ditemukan? “Penelitian sebelumnya lebih menyukai teknik invasif seperti membuka bungkusan dan otopsi, radiografi 3D memberikan kemampuan untuk melihat ke dalam tanpa merusak artefak penting dan menakjubkan ini,” jelas ahli arkeozoologi Universitas Manchester, Lidija McKnight.
-
Dimana buaya tersebut ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Apa yang ditemukan di Situs Bumiayu? Berbagai macam fosil ditemukan di sini.
Sedang Cari Ikan, Warga Mukomuko Tewas Diserang Buaya
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengatakan seorang warga Desa Tanah Harapan dilaporkan meninggal dunia karena diserang buaya muara saat mencari ikan lokan di Sungai Selagan pada Senin siang.
Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko Ahmad Hidayat Syah di Mukomuko, Senin, mengatakan korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
"Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan," katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
- Makan Ikan Bakar di Warung Sisi Pantai, Arumi Bachsin: Saking Nikmatnya Kalau Mertua Lewat Pun Aku Enggak Nengok
- Demi Beli Ikan Saus Pedas Asam Manis Untuk Pacar, Remaja 15 Tahun Ini Terlilit Utang Puluhan Juta dari 12 Rentenir
- Cari Ikan di Aliran Sungai Air Hitam, Seorang Warga Luka Parah Digigit Buaya
- Mencicipi Kue Gandus, Kudapan Berbahan Ikan Khas Palembang Dipadukan dengan Taburan Unik
Ia mengatakan, korban ini ada tujuh orang sedang mencari lokan di Sungai Selagan. korban ini sempat hilang selama dua jam di sungai tersebut, setelah itu rekan korban bersama dengan warga lainnya menemukan korban di pinggir sungai tersebut.
Setelah jasad korban ditemukan oleh warga setempat, katanya, jasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi jasad korban ini dibawa ke rumah duka di Desa Tanah Harapan, Kecamatan Kota Mukomuko.
Peristiwa warga setempat meninggal dunia karena diserang buaya merupakan kejadian kedua kalinya setelah 1,5 tahun yang lalu warga di wilayah Kecamatan Kota Mukomuko meninggal karena diserang buaya.
Ia mengatakan, warga di wilayah ini terutama warga Desa Tanah Harapan dan Desa Tanah Rekah meminta pihak terkait mengatasi buaya yang menyerang warga setempat.
"Mata pencaharian sejumlah warga di wilayah ini mencari ikan dan lokan di Sungai Selagan. Keberadaan buaya muara di sungai tersebut menghilangkan mata pencaharian warga," ujarnya.
Ia mengatakan, aspirasi yang disampaikan oleh warga setempat akan diteruskan kepada pemerintah provinsi dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.
Sementara itu, ia mengatakan, kejadian ini telah dilaporkan kepada Gubernur Bengkulu, Bupati Mukomuko, Wakil Bupati Mukomuko, Sekretaris Daerah, Kalaksa BPBD Provinsi Bengkulu, Kepala BKSDA Provinsi Bengkulu, Kadis LH Kabupaten Mukomuko, Kadis Sosial Kabupaten Mukomuko.