Sejak 2019-2021, Densus Tangkap 123 Orang Terduga Teroris Jamaah Islamiyah
Meski sudah ratusan orang jaringan JI yang telah diamankan, kelompok mereka dianggapnya sangatlah lihai dalam menyesuaikan dengan kondisi atau keadaan yang ada.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah mengamankan ratusan terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) sepanjang tahun 2019 hingga 2020. Total yang sudah diamankan sebanyak 123 orang.
"Jadi ini mengingatkan kita sebenarnya jumlah penangkapan Jamaah Islamiyah dari 2019 sampai 2021 itu sudah sangat banyak. Tahun 2019 ada 25 orang, tahun 2020 ada 64 orang dan sekarang sampai dengan Agustus saja sudah 123 orang," kata Kabag Bantuan Operasi Densus 88, Kombes Aswin Siregar, saat konpers secara virtual di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (20/8).
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Kapan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dibentuk? Persatuan Tarbiyah Islamiyah atau disingkat Perti berdiri pada 5 Mei 1928 di Canduang, Agam, Sumatra Barat.
-
Kapan Masjid Quwwatul Islam diresmikan? Pada Selasa (10/10), Gubernur DIY Sri Sultan HB X meresmikan berdirinya Masjid Quwwatul Islam di Jalan Mataram No. 1, Suryatmajan, Danurejan, Kota Yogyakarta.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
Meski sudah ratusan orang jaringan JI yang telah diamankan, kelompok mereka dianggapnya sangatlah lihai dalam menyesuaikan dengan kondisi atau keadaan yang ada.
"Mungkin ikut berpolitik juga menyusup ke dalam masyarakat, kemudian menggunakan cara-cara yang terlihat damai dan aman seperti menggunakan kotak amal, menggunakan tabligh untuk kumpulkan dana dan sebagainya," jelasnya.
Oleh karena itu, masyarakat harus tetap selalu waspada walaupun sudah ratusan terduga teroris jaringan JI yang sudah diamankannya itu.
"Kita harus tetep waspada dan tetep istilahnya menjaga keamanan di wilayah kita masing-masing,"
Seminggu Tangkap 53 Terduga Teroris
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pihaknya telah mengamankan sebanyak 53 orang terkait dugaan tindak pidana terorisme selama kurang lebih satu minggu. Mereka yang diamankan itu dari 11 provinsi yang ada di Indonesia.
"Kemudian dari 11 provinsi itu pertama dari Sumut itu 8 orang, kemudian Jambi ada 3 orang, Lampung itu ada 7 orang, Kalbar ada 1 orang dan Kaltim ada 3 orang. Sulsel 3 orang, Maluku ada 1 orang, Banten ada 6 orang, Jabar 4 orang, Jateng 11 orang, Jatim 6 orang," kata Argo dalam konpers secara virtual, Jumat (20/8).
Dari 53 orang yang telah diamankan tersebut, sebanyak 50 orang tergabung dalam jaringan Jamaah Islamiyah yang diamankan pada 10 Provinsi. Sedangkan, untuk 3 orang lainnya yang diamankan di Kaltim tergabung dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulat (JAD) serta menjadi pendukung ISIS.
Baca juga:
53 Terduga Teroris Ditangkap Densus Selama Seminggu Jaringan Jamaah Islamiyah dan JAD
Densus 88 Antiteror Tangkap 3 Terduga Teroris di Luwu Timur Sulsel
Praperadilan Tersangka Teroris Ditolak Hakim PN Makassar
Total 53 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 Sejak 12-15 Agustus
Sejak Kamis 12 Agustus 2021, Sudah 53 Terduga Teroris Diciduk di 11 Provinsi