Sejumlah Narapidana Lapas Buungan Dipindah Usai Pengeroyokan
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Bali Sutrisno menilai, pengeroyokan 16 narapidana kepada salah satu warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Buungan, Kabupaten Bangli, Bali, hanya masalah kecil.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Bali Sutrisno menilai, pengeroyokan 16 narapidana kepada salah satu warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Buungan, Kabupaten Bangli, Bali, hanya masalah kecil.
"Itu masalah kecil saja tidak sampai besar. Untuk mengamankan sudah dipecah (dipindah). Supaya tidak terjadi ribut-ribut lagi," ucap Sutrisno saat ditemui di Kantor Kemenkum HAM Bali, Selasa (19/2).
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Mengapa Nyi Mas Gamparan melawan Belanda di Banten? Ia tak ingin warga Banten diremehkan oleh bangsa asing, terlebih kesewenang-wenangan Belanda yang menyiksa masyarakat Banten.
Dalam kejadian tersebut, korban bernama Indra Pratama (35) babak belur usai dikeroyok 16 narapidana.
"Itu tidak ribut hanya masalah biasa saja. Makannya selalu diberikan aktivitas di sana. Misalnya ada band atau olahraga. Kegiatan-kegiatan yang nanti mereka keluar dari Lapas bisa bermanfaat," imbuhnya.
Menurut Sutrisno, pembinaan kepada narapidana sudah dilakukan dengan memberikan mereka beberapa kegiatan, seperti mengajari cara pertukangan, konveksi, kegiatan olahraga, band dan siraman rohani.
"Jelas selalu pencegahan diberikan, walaupun dijaga terus belum tentu tidak berantem. Sudah diberikan siraman rohani, orang tidak hanya makan jasmani saja, rohaninya juga harus diberikan makan. Sehingga, akan sehat jasmani dan rohaninya," ujar Sutrisno.
Pengeroyokan 16 narapidana kepada korban terjadi pada hari Jumat (15/2) pukul 12.00 WITA. Pengeroyokan dipicu adanya isu bahwa korban merupakan informan Lapas.
Baca juga:
Keluhan Tak Didengar, Puluhan Napi Perempuan di Palangkaraya Mengamuk Bakar Kasur
Dua Orang Jadi Tersangka Sweeping Berujung Bentrok di Solo
Polisi Bebaskan Sembilan Pemotor Hendak Lakukan Sweeping di Solo
Kericuhan di Rutan Solo Dipicu Kelebihan Kapasitas dan Cekcok Pembesuk dengan Tahanan
Polisi Ciduk 10 Orang Terkait Kasus Kericuhan Rutan Solo, 2 di Antaranya Ditembak
20 Saksi Diperiksa Polisi Terkait Kericuhan di Rutan Solo