Sejumlah politisi disebut terima fee pengadaan alat satelit monitoring di Bakamla
Dalam BAP milik Fahmi Darmawansyah, Direktur PT Melati Technofo Indonesia dan PT Merial Esa sekaligus penyuap kepada pejabat Bakamla, tertulis 6% atau setara Rp 24 M dari nilai proyek alat satelit monitoring senilai Rp 400 M diperuntukan kepada sejumlah pihak, termasuk sejumlah politisi.
Sidang kasus suap pengadaan alat satelit monitoring di Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla-RI) dengan terdakwa Nofel Hasan kembali digelar di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat. Kali ini jaksa penuntut umum pada KPK mengungkap fakta aliran dana terkait pengadaan proyek tersebut di Bakamla-RI.
Jaksa Kiki Ahmad Yani awalnya membacakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) milik Fahmi Darmawansyah, Direktur PT Melati Technofo Indonesia dan PT Merial Esa sekaligus penyuap kepada pejabat Bakamla. Dalam BAP tersebut, enam persen atau setara Rp 24 miliar dari nilai proyek alat satelit monitoring senilai Rp 400 miliar diperuntukan kepada sejumlah pihak, termasuk sejumlah politisi.
-
Bagaimana BAKTI menanggapi tudingan suap SAP? “Selain melakukan pemeriksaan internal terkait kasus tersebut, BAKTI berkomitmen menjunjung tinggi penegakan hukum dan akan bekerjasama dengan otoritas terkait untuk mendukung pengelolaan APBN yang inklusif dan berkelanjutan menuju Indonesia yang maju, makmur, sejahtera, dan bersih dari korupsi,” katanya.
-
Apa saja resep bakso sapi yang diulas dalam artikel ini? Melansir dari beragam sumber, berikut adalah 5 resep bakso sapi yang lezat dan kenyal untuk Anda: Bakso Sapi Sederhana, Bakso Sapi Tanpa Tepung, Bakso Sapi Urat, Bakso Sapi Beranak, Bakso Sapi Telur Puyuh.
-
Apa itu Risol Bakso? Risol bakso memiliki tekstur empuk dan cita rasa gurih.
-
Kapan kuah bakso sering disantap? Cita rasa gurih dan segar dari kuahnya ini membuat bakso sangat cocok disantap dalam cuaca apapun.
-
Apa itu Sambal Rusip? Sambal Rusip terbuat dari fermentasi ikan yang didiamkan selama tujuh hari.
-
Di mana Sambal Rusip berasal? Kepulauan Bangka Belitung terletak di sisi Timur Pulau Sumatra.
"Dapat saya ketahui dari Ali Fahmi peruntukan uang sebesar 6 persen dari nilai proyek satelit monitoring sebesar Rp 400 miliar adalah untuk mengurus proyek Bakamla tersebut. 1. Balitbang PDIP saudari Eva Sundari, 2. DPR RI, Komisi I saudara Fayakhun Andriadi, Komisi XI saudara Bertus Merlas dan saudara Doni Imam Priambodo, 3. Bappenas saudara Wisnu, 4. Kemenkeu DJA saudara Askolani, 5. Bakamla terkait dengan surat menyurat saudara Nofel Hasan. Ini ucapan saksi betul?" tanya jaksa mengonfirmasi kepada Fahmi saat menjadi saksi, Rabu (24/1).
Daftar urutan penerima bagian Rp 24 miliar itu menurut pengakuan Fahmi merupakan pernyataan dari Ali Fahmi alias Fahmi Habsyi. "Itu pernyataaan Ali Fahmi," ujarnya.
Lebih lanjut, dalam prosesnya, Fahmi merasa dirugikan oleh Fayakhun. Sebab realisasi pemberian jatah kepada Fayakhun dan sejumlah politisi lainnya terlalu besar dari nilai proyek yang mengalami efisiensi. Awalnya, proyek pengadaan alat satelit monitoring di Bakamla-RI sebesar Rp 400 miliar namun mengalami efisiensi oleh Kementerian Keuangan menjadi Rp 222 miliar.
"Maka dari itu ini yang beranggung jawab Habsyi (Ali Fahmi alias Fahmi Habsyi) jadi saya minta kembalikan, dia yang handle semua itu," ujarnya.
Diketahui, anggaran untuk proyek drone di Bakamla-RI dianggarkan sebesar Rp 500 miliar. Sementara anggaran untuk alat satelit monitoring sebesar Rp 500 miliar.
Dikarenakan efisiensi, Kementerian Keuangan memangkas anggaran dua proyek tersebut. Untuk alat satelit monitoring yang awalnya Rp 500 miliar menjadi Rp 222 miliar, sementara anggaran untuk drone tidak bisa digunakan karena anggaran tersebut dibintangi oleh Ditjen Keuangan di Kemenkeu.
Guna membuka anggaran tersebut, Nofel Hasan selaku mantan Kabiro Perencanaan di Bakamla-RI menerima 'uang kerja' agar bintang di anggaran drone bisa dihilangkan. Akan tetapi hingga Nofel menjadi terdakwa, anggaran tersebut tidak bisa digunakan.
Baca juga:
Disebut terima Rp 12 M dari proyek Bakamla, Fayakhun no comment
Anggota DPR Fayakhun sempat ribut klaim berjasa cairkan anggaran Bakamla
Fayakhun disebut tagih pemenang tender Bakamla cairkan uang untuk Munas Golkar
Ketua DPD DKI Golkar Fayakhun disebut terima Rp 12 M dari proyek Bakamla
Proyek satelit monitoring, Kabakamla tunjuk PPK yang tak tahu tupoksi