Sekjen PDIP: Akar Radikalisme Berangkat dari Kemiskinan dan Penghinaan Panjang
"Akar radikalisme dan terorisme harus dicegah dari dini, dengan menolak berbagai bentuk intoleransi," kata Hasto, dikutip Minggu (28/11).
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan persoalan intoleransi tidak terlepas dari potret yang ada di tengah masyarakat. Sehingga mereka mudah terpengaruh paham ideologi radikalisme.
Untuk itu, dirinya mendesak agar paham radikalisme dibasmi sedini mungkin. Namun dengan tetap mendorong kehidupan berbangsa dan bernegara yang inklusif berdasarkan Pancasila.
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Kapan Prabowo menyampaikan pidato? Prabowo Curhat 'Keok' di Tangan Emak-Emak, Peluk Cium Anak-Anak Capres Prabowo Subianto menghadiri acara Jaringan Islam Indonesia di Palembang, Selasa (9/1). Usai berpidato, Prabowo menyempatkan diri menggendong dan mencium dua anak kecil.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
"Akar radikalisme dan terorisme harus dicegah dari dini, dengan menolak berbagai bentuk intoleransi," kata Hasto, dikutip Minggu (28/11).
Hasto hadir sebagai pembicara dalam webinar bertajuk ‘Tantangan, Radikalisme & Konsolidasi Demokrasi’ yang digelar Partai Perindo.
Menurut Hasto, banyak faktor yang menjadi penyebab munculnya paham radikalisme di tengah masyarakat. Mulai dari faktor kemiskinan, ketidakadilan, kepemimpinan dan peranan kelompok-kelompok radikal internasional terhadap gerakan intoleransi yang ada di Indonesia.
"Akar persoalan radikalisme berangkat dari kemiskinan dan penghinaan yang begitu panjang. Kemiskinan menjadi lahan yang mudah dari proses indroktrinisasi yang membutakan alam pikir," jelasnya.
Diakuinya, dengan melihat realitas kehidupan sosial di masyarakat saat ini, banyak cara dilakukan untuk melakukan indoktrinasi memuja gerakan intoleransi. Sehingga menjadi lahan tumbuh suburnya paham radikalisme dan terorisme.
Mulai dari menyusup kelas ekonomi masyarakat bawah hingga menyasar lembaga pendidikan tinggi.
"Dari berbagai kajian yang dilakukan terdapat suatu proses infiltrasi dalam mempengaruhi pola pikir mahasiswa-mahasiswi untuk melibatkan diri dalam bentuk-bentuk tindakan radikalisme," ungkapnya.
Untuk itu, ditegaskan Hasto, negara tidak boleh kalah dengan gempuran paham radikalisme dan terorisme karena negara bertujuan melindungi segenap bangsa serta tumpah darah Indonesia.
Artinya, tidak boleh ada pembenaran atas nama keadilan, kemiskinan ataupun pemahaman apapun yang membutakan terhadap kemanusiaan dengan melakukan intoleransi dan gerakan radikalisme tersebut.
"Dengan membangun demokrasi Pancasila, alat-alat negara harus secara jeli melihat persoalan-persoalan yang sudah meresahkan dan melakukan pencegahan," ungkap Hasto.
Baca juga:
Ahmad Muzani: Gerindra-PDIP Kekuatan Besar, akan Kerjasama Lagi Membangun RI
PDIP Sebut Penunjukan Panitia Formula E Merupakan Hak Anies Baswedan dan Jakpro
Kasus Mafia Tanah Makin Marak, Komisi II akan Usulkan Bentuk Pansus
PDIP: Guru Harus Mendapatkan Akses yang Luas untuk Meningkatkan Kompetensinya
Projo: Puan Komplet, Ganjar Keren dan Laku
DPRD DKI Minta TGUPP Tidak Ikut Campur Kinerja SKPD
PDIP Tegas Menolak Alokasi Anggaran untuk TGUPP
5 Bentuk Kelompok Radikalisme
Sementara itu, Sekjen DPP Partai Perindo Ahmad Rofiq menjelaskan, di Indonesia tidak sedikit kelompok tertentu yang terkait dengan aksi radikalisme dan terorisme.
"Karena sesungguhnya ruh dari radikalisme itu adalah teror, interoleransi dan barbarian yang ingin memaksakan sebuah tatanan yang sudah mapan ini menjadi perubahan yang sangat frontal," ungkap Rofiq.
Ketua DPP Partai Perindo Bidang Pertahanan dan Keamanan, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengatakan, terdapat 5 bentuk kelompok radikal berdasarkan sisi engangement atau keterlibatan. Hal itu berdasarkan pemetaan yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Pertama, kelompok yang tidak memiliki pemikiran radikal terorisme, namun terekspos narasi radikal terorisme.
Kedua, kelompok yang diam-diam menyetujui tindakan radikal, namun tidak mengekspresikan persetujuannya dalam bentuk apapun.
Ketiga, kelompok yang menunjukkan dukungan dan persetujuan atas tindakan radikal terorisme serta mengekspresikannya dalam ruang publik.
Keempat kelompok yang sudah mulai membantu terlibat dalam aksi yang memiliki unsur kekerasan atau violent extremism (VE), namun tidak menjadi aktor utama.
"Kelima, kelompok yang terlibat sebagai aktor utama dalam aksi terorisme," tuturnya.