Sekjen PDIP Sebut Pertemuan Megawati-Prabowo Usai Seluruh Tahapan MK
Puan Maharani yang juga memiliki kapasitas sebagai Ketua DPR RI harus mengadakan pertemuan terhadap seluruh tokoh politik nasional.
Mega dan Prabowo enggak ada perosalan untuk bertemu.
Sekjen PDIP Sebut Pertemuan Megawati-Prabowo Usai Seluruh Tahapan MK
- Puan Maharani Beri Bocoran Pertemuan Megawati-Prabowo: Kemungkinan Antara 12-15 Oktober
- Puan Maharani: Pertemuan Megawati dan Prabowo Bisa di Teuku Umar atau Hambalang
- Puan Maharani Buka Peluang PDIP Masuk Kabinet Usai Pertemuan Prabowo-Megawati Terlaksana
- PDIP: Hubungan Megawati Sebagai Kepala BPIP dengan Jokowi Harus Baik, Nanti Anggarannya Enggak Dapet
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto akan berlangsung setelah seluruh tahapan di Mahkamah Konstitusi (MK) selesai.
Hal ini disampaikan Hasto di Bakoel Coffe, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (2/4).
"Kita sudah terbiasa, bahkan 2019 ketika Pak Prabowo dalam pemilihan presiden kalah, Bu Mega sama. Maka mengingat tahapan-tahapan ini masih berjalan," kata Hasto kepada wartawan.
"Tentu untuk Bu Mega dan Pak Prabowo enggak ada perosalan untuk bertemu, tapi tentu saja momentum yang tepat setelah seluruh tahapan MK dan proses hukum dilakukan PDIP" sambungnya.
Selain itu, untuk Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang juga memiliki kapasitas sebagai Ketua DPR RI harus mengadakan pertemuan terhadap seluruh tokoh politik nasional.
"Sedangkan Mbak Puan dalam kapasitas sebagai Ketua DPR, harus mengadakan pertemuan dengan anak bangsa terhadap seluruh tokoh politik nasional, baik yang pro maupun kontra," ujarnya.
Kemudian, saat disinggung apakah hal itu bisa diartikan sebagai sinyal PDIP tidak akan menjadi oposisi pada pemerintahan berikutnya. Menurutnya, hal itu terlihat dalam rekam jejaknya.
"Sikap PDIP bisa terlihat dari rekam jejaknya, mau berada di dalam atau luar pemerintahan karena itu keputusan strategis akan dipertimbangkan dengan melibat berbagai variabel politik ekonomi sosial budaya dan suasana kebatinan rakyat," pungkasnya.
merdeka.com