Sekjen PKS sebut KPU tak bisa sama ratakan penerapan Sipol di pusat & daerah
Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) yang mulai diterapkan KPU tak bisa disamaratakan untuk semua daerah di Indonesia. Sebab ada juga daerah-daerah yang jaringan atau koneksi internetnya tak selancar di kota-kota besar. Termasuk juga masih ada daerah yang listriknya sering mati atau byarpet.
Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) yang mulai diterapkan KPU tak bisa disamaratakan untuk semua daerah di Indonesia. Sebab ada juga daerah-daerah yang jaringan atau koneksi internetnya tak selancar di kota-kota besar. Termasuk juga masih ada daerah yang listriknya sering mati atau byarpet.
Demikian disampaikan Sekjen PKS, Mustafa Kamal di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10).
"Kan ada daerah-daerah yang blank spot dan listriknya sering byarpet sehingga tidak bisa disamakan perlakuannya dengan saudara-saudara kita di pusat-pusat kota, utamanya di Pulau Jawa yang sinyalnya relatif kuat dan stabil listriknya," terangnya.
Tidak tersedianya sarana yang memadai akan mengganggu proses input data dari pengurus parpol di daerah. Persoalan ini kata Mustafa harus dilihat secara bijak oleh KPU. Membangun sistem tak hanya soal perangkat lunak, tapi juga jaringannya.
"Ada ketimpangan wilayah di Indonesia yang faktanya masih terjadi. Sistem itu sudah cukup bagus dan harus ada jaminan dari KPU agar tidak terjadi gangguan dari luar dan dalam," jelasnya.
PKS kata Mustafa juga berkomitmen membangun basis data partainya melalui pendekatan teknologi. "Kita juga akan melakukan inovasi-inovasi karena parpol yang berkembang di masa datang harus menyiapkan diri menggunakan platform digital partainya," pungkasnya.
Baca juga:
Pimpinan Komisi II sebut Sipol buat memudahkan, tak perlu ditulis di UU
PKS daftar ke KPU diiringi lantunan shalawat
PDIP lengkapi berkas pendaftaran ke KPU
Tiga partai politik daftar peserta Pemilu ke KPU
PDIP, Perindo, PSI dan NasDem telah serahkan berkas di KPU Bandung
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan Anies-Cak Imin mendaftar ke KPU? Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.