Sekolah di Rawa Domba banjir, siswa SD asyik berenang
Dua sekolah itu tergenang air karena gorong-gorong di sekitar sedang proses perbaikan.
Hujan yang mengguyur sejak pagi tadi membuat Sekolah Dasar 07 dan 08 di Jalan Rawa Domba, Duren Sawit, Jakarta Timur, tergenang banjir. Akibatnya ratusan siswa terpaksa dipulangkan.
Kepala SDN Duren Sawit 07, Endah Astuti mengatakan, sebenarnya pagi tadi siswa datang ke sekolah dan mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti biasa. Tapi saat air terus meninggi proses belajar dihentikan.
"Meskipun hujan dari pagi kegiatan belajar mengajar masih berjalan. Kalau pagi tadi, air belum sampai masuk ke dalam ruang kelas. Genangan hanya ada di halaman sekolah sedalam 40 cm," kata Endah kepada wartawan, Rabu (8/1).
Tapi saat air terus meninggi sampai 60 cm, proses belajar dihentikan. Menurut Endang, masuknya air ke ruangan kelas disebabkan gorong-gorong di sekitar sekolah sedang di perbaiki. Maka itu, dia berharap petugas cepat menyelesaikan pekerjaan tersebut agar tidak terjadi hal serupa tiap hujan turun.
"Karena saluran air yang diperbaiki kan belum kelar dan genangan lama surut. Kasihan kan anak-anak yang berangkat sekolah harus banjir-banjiran kalau ada hujan," ungkapnya.
Ditemui di tempat yang sama, Raihan (11), salah satu siswa, mengaku diminta untuk membersihkan ruang kelas. Hal itu dikarenakan, sekolahnya tersebut baru saja selesai direnovasi.
"Tidak ada pelajaran, karena sekolahnya kan baru direhab dan masih beres-beres untuk dirapikan. Pas pulang ada banjir, ya sudah buat berenang," ujar Raihan.
Pantauan di lapangan, usai dipulangkan ratusan siswa di dua sekolah itu, harus rela basah-basahan saat melewati genangan air di jalanan selebar tiga meter. Ada juga sebagian siswa yang asyik mandi hujan sambil menenteng sepatu dan tas berisi buku-buku pelajaran.
Bahkan beberapa di antara mereka sengaja meletakkan, perlengkapan sekolahnya di sebuah pos jaga lantas berenang dan bermain air dengan rekan-rekanya.
Saat dikonfirmasi, Lurah Duren Sawit, Supriyanto menjelaskan, banjir yang menggenangi dua sekolah tersebut karena tersumbatnya saluran yang sedang diperbaiki Suku Dinas Pekerjaan Umum (SDPU) Tata Air Jakarta Timur. Tanah urukan dari pengerjaan tersebut menyumbat saluran air dan meluap.
"Saya sendiri belum tahu pengerjaan ini kapan akan selesainya," ungkap Supriyanto.