Insiden Siswi SD Tewas Diduga Dibakar Teman Saat Gotong Royong di Sekolah, Siapa Harus Bertanggung Jawab?
Polisi menduga ada kelalaian dari pihak guru yang menjadi pendampingi siswa selama di sekolah.
Tujuh saksi sudah diperiksa.
Insiden Siswi SD Tewas Diduga Dibakar Teman Saat Gotong Royong di Sekolah, Siapa Harus Bertanggung Jawab?
Sebanyak tujuh saksi diperiksa terkait kasus tewasnya seorang siswi sekolah dasar di Sumatera Barat (Sumbar).
Siswi berinisial AR (11), murid kelas empat SDN 10 Durian Jantung, Kabupaten Padang Pariaman diduga dibakar temannya sendiri pada saat membakar sampah dalam kegiatan gotong royong.
Ia meninggal dunia pada Selasa (21/5/2024) lalu di RSUP M.Djamil Padang sekitar pukul 15.30 WIB karena mengalami luka bakar 31 persen.
Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, pihaknya menilai kuat dugaan adanya unsur kelalaian dari pihak sekolah karena kurangnya pengawasan oleh para guru.
"Kemarin akhir pemeriksaan kita melihat ada potensi kelalaian dari oknum guru," ujarnya.
Ia mengatakan, peristiwa itu terjadi pada 28 Februari 2024 lalu.
"Laporan kita terima beberap jam sebelum korban meninggal dunia," tutur Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi dihubunggi Rabu, (29/5)
Sampai hari ini, tujuh saksi sudah diperiksa. Empat orang teman korban, guru olahraga dan wali kelas pada 27 Mei 2024. Kemudian satu saksi dari pelapor langsung pada saat laporan dibuat.
"Kemarin kami sudah gelar perkara untuk menaikan statusnya ke tahap penyidikan, bisa jadi nantinya saksi yang diperiksa bertambah. Pihak sekolah kooperatif dan mengakui bahwa insiden itu memang terjadi di sekolah mereka," tuturnya.
Kronologi Kejadian
Diberitakan sebelumnya, peristiwa itu terjadi pada 28 Februari 2024 lalu. Pada saat itu korban dibawa oleh guru wali kelas dan olah raga untuk membakar sampah pada saat kegiatan gotong royong berlangsung.
Kemudian, setelah sampah ditumpuk, guru wali kelas mengambil satu botol aqua yang berisi minyak untuk membakar sampah tersebut.
"Setelah terbakar dan apinya membesar, minyak tersebut diletakkan ke dalam ruang kelas," katanya dihubunggi merdeka.com,Jummat, (24/5).
Setelah itu, salah seorang dari teman korban mengambil minyak yang diletakkan oleh guru tersebut dan di bawa keluar.
"Ketika akan menyemprotkan ke tumpukan sampah, saat itu langsung diambil oleh pelaku yang juga teman korban. Dengan jahilnya, namanya anak-anak langsung disemprotkan ke tubuh korban dan kemudian korban tersambar api mulai dari kaki sampai ke badan karena semprotan minyak itu," jelasnya.
Usai terbakar korban langsung lari ke wc, namun karena wc tidak bisa dibuka korban berlari ke ruang kelas.
"Di ruang kelas tersebut baru diketahui guru. Kemudian guru olah raga langsung membuka baju yang dipakainya dan memadamkan api di tubuh korban dengan baju tersebut," tuturnya.
Setelah beberapa saat api berhasil dipadamkan, korban langsung dibawa ke puskesmas setempat, kemudian langsung dirujuk ke RSUD Agam dan sorenya dirujuk ke RSUP M.Djamil Padang.